Kanker serviks merupakan salah satu penyebab kematian pada wanita di Indonesia. Kanker serviks dapat dideteksi sejak dini melalui pap smear, tes IVA, atau tes HPV DNA. Sayangnya, kegiatan deteksi dini kanker serviks di Indonesia masih rendah. Terdapat pertimbangan yang membuat perempuan memutuskan untuk tidak melakukan deteksi dini kanker serviks. Health Belief Model (HBM) merupakan salah satu faktor psikologis yang memengaruhi perempuan dalam mengikuti deteksi dini kanker serviks. Teori HBM dikembangkan oleh Rosenstock tahun 1966 dapat memprediksi persepsi pada perilaku kesehatan. Terdapat lima dimensi HBM, yaitu perceived susceptibility, perceived seriousness, health motivation, perceived benefits, dan perceived barriers. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif kuantitatif yang bertujuan untuk memperoleh gambaran persepsi perempuan menikah terhadap deteksi dini kanker serviks dengan menggunakan Health Belief Model Scale for Cervical Cancer and Pap Smear Test. Alat ukur terdiri dari 36 item pernyataan dengan menggunakan skala likert. Penelitian ini melibatkan 168 partisipan yang terkumpul menggunakan teknik convenience sampling, dengan karakteristik perempuan menikah berusia 21 hingga 60 tahun yang berdomisili di Jakarta. Data yang terkumpul dianalisa menggunakan statistik deskriptif. Selain itu peneliti juga melakukan analisis tambahan dengan mewawancarai salah satu partisipan dan uji beda antara kelompok perempuan usia dewasa awal dan dewasa madya. Hasil analisis data menunjukkan bahwa perempuan menikah memiliki persepsi tentang deteksi dini kanker serviks yang sedang (M= 118,7 dan SD= 15,7). Terdapat temuan yaitu perempuan menikah memiliki persepsi manfaat yang tinggi dan motivasi kesehatan yang tinggi terhadap deteksi dini kanker serviks. Berdasarkan hasil wawancara, motivasi mengikuti deteksi dini dipengaruhi oleh keluarga yang menderita kanker serviks dan keuntungan mengikuti deteksi dini adalah mengurangi kecemasan dan mengetahui kondisi kesehatan. Hasil uji beda menunjukkan tidak terdapat perbedaan persepsi antara kelompok perempuan usia dewasa muda dan usia dewasa madya. |