Pandangan heteronormativity dan budaya patriarki di Indonesia membuat perempuan dengan orientasi seksual lesbian mendapat diskriminasi dan kekerasan. Hal ini membuat lesbian cenderung menutup diri dan takut mengekspresikan dirinya di masyarakat. Di sisi lain, membuka diri atau coming out merupakan hal yang penting bagi lesbian. Coming out dapat meningkatkan kualitas hubungan lesbian dengan lingkungannya karena berdampak positif bagi kesehatan mental lesbian. Berdasarkan penelitian-penelitian terdahulu, umumnya orang tua menjadi yang pertama kali mengetahui orientasi seksual anaknya. Terdapat juga penelitian yang menyebutkan bahwa ibu menjadi pihak yang pertama kali tahu mengenai orientasi seksual anaknya sebagai homoseksual. Proses orang tua ketika mengetahui orientasi seksual anaknya serupa dengan proses individu dalam menghadapi kematian seperti yang dibahas dalam teori Five Stages of Grief dari Kubler-Ross. Melalui penelitian ini, peneliti ingin melihat apakah proses penerimaan ibu yang mengetahui anaknya sebagai lesbian sesuai dengan tahapan-tahapan dalam teori Five Stages of Grief. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif dengan desain penelitian studi kasus. Studi kasus ini membahas Ibu Ani, seorang ibu yang memiliki anak lesbian bernama Mia. Untuk mendapat gambaran yang menyeluruh dan mendalam, peneliti melakukan wawancara mendalam terhadap Ibu Ani, anaknya yang lesbian bernama Mia serta sejumlah partisipan yang berkaitan dengan kasus Ibu Ani. Hasil penelitian menunjukkan bahwa proses penerimaan yang dialami Ibu Ani memang sesuai dengan pandangan Savin-Williams yang menyatakan bahwa orang tua akan menunjukkan respon yang mirip dengan tahapan pada teori Five Stages of grief Kubler-Ross ketika menghadapi keterbukaan orientasi seksual anaknya, yaitu tahap denial, anger, bargaining, depression, dan acceptance. Tahap-tahap yang dilalui ibu Ani antara lain dipengaruhi oleh harapan Ibu Ani terhadap anaknya Mia untuk menjalani kehidupan yang “normal”. Tahapan- tahapan dalam proses penerimaan tidak terjadi secara linear, melainkan bersifat iteratif, bolak balik dan berulang sebelum akhirnya sampai pada tahap penerimaan yang utuh yaitu ketika Ibu Ani mengikhlaskan Mia mengambil pilihan hidup sebagai lesbian, dan ibu Ani menerima Mia sepenuhnya sebagai lesbian. |