Penari yang tergabung dalam komunitas cenderung rentan untuk terkena masalah terkait citra tubuh dengan tuntutan yang dimiliki. Citra tubuh adalah persepsi dan sikap individu terhadap tubuhnya. Citra tubuh dijelaskan melalui 10 dimensi, yaitu appearance evaluation, appearance orientation, fitness evaluation, fitness orientation, health evaluation, health orientation, illness orientation, body areas satisfaction scale, overweight preoccupation, dan self-classified weight. Adanya citra tubuh individu negatif dapat menyebabkan kecemasan. Kecemasan pada penari dapat terjadi terkait penilaian yang diberikan mengenai tubuhnya, karena tubuh merupakan bagian yang ditunjukkan kepada penonton. Penelitian ini dilakukan dengan metode kuantitatif. Partisipan penelitian berjumlah 101 partisipan berusia 16-25 tahun yang berasal dari 5 komunitas tari yang berbeda. Teknik sampling yang digunakan adalah convenience sampling dan snowball sampling. Setelah mendapatkan data dari partisipan, peneliti menggunakan teknik korelasi untuk melihat hubungan antara citra tubuh dengan kecemasan. Korelasi diolah dengan teknik korelasi Pearson dan Spearman. Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa terdapat hubungan yang negatif signifikan antara 3 dimensi citra tubuh (appearance evaluation, health evaluation, dan body areas satisfaction scale) dengan kecemasan, dan hubungan yang positif signifikan antara 1 dimensi citra tubuh (appearance orientation) dengan kecemasan. Berdasarkan hasil yang diperoleh, peneliti memberikan beberapa saran untuk pertimbangan di penelitian selanjutnya, serta untuk pihak-pihak terkait. |