Latar Belakang : Tuberkulosis merupakan suatu penyakit menular yang disebabkan oleh bakteri Mycobacterium tuberculosis, yang dapat menyerang berbagai organ terutama paru-paru. Secara global pada tahun 2016 terdapat 10,4 juta kasus insiden Tuberkulosis di dunia yang setara dengan 120 kasus per 100.000 penduduk, di mana Indonesia menempati insiden kasus tertinggi kedua setelah India. Berdasarkan hasil survei kesehatan yang pernah dilakukan di Rumah Sakit Umum Daerah Sele Be Solu pada tahun 2016, Tuberkulosis merupakan penyakit terbanyak yang diderita oleh pasien rawat jalan. Penelitian ini akan mencari hubungan antara pengetahuan penderita Tuberkulosis dengan pengobatan OAT yang dijalani.
Metode : Desain penelitian yang digunakan adalah cross sectional. Data penelitian diambil melalui wawancara dengan pasien Tuberkulosis yang sedang menjalani pengobatan di Pojok DOTS RSUD Sele Be Solu Kota Sorong pada 2018.
Hasil : Sebanyak 120 responden yang diteliti, 41,7% memilki pengetahuan baik, 32,5% pengetahuan cukup, dan 25,8% pengetahuan kurang. Sebagian besar responden (59,2%) tidak patuh dalam menjalani pengobatan. Hasil penelitian ini menunjukkan adanya hubungan yang bermakna antara pengetahuan pasien dengan kepatuhannya dalam menjalani pengobatan (p value = 0,000).
Kesimpulan : Pengetahuan pasien Tuberkulosis memiliki hubungan yang bermakna dengan kepatuhan pengobatan. |