Latar belakang: Dermatitis Atopik adalah penyakit kulit inflamasi kronik, tidak menular, yang ditandai dengan episode kekambuhan yang sering terjadi dan rasa gatal yang hebat. DA mempengaruhi hampir seperlima dari total individu di seluruh dunia semasa hidupnya, dengan prevalensi yang beragam dan meningkat setiap tahunnya, hal ini menunjukkan DA sebagai salah satu penyakit inflamasi kulit yang umum terjadi. Metode: Penelitian deskriptif analitik dengan menggunakan studi potong lintang dilakukan di Rumah Sakit Atma Jaya pada Februari – September 2019. Pengambilan data menggunakan data sekunder berupa data rekam medis. Hasil: Terdapat 35 dari 39 penderita memiliki kesesuaian diagnosis DA Hanifin dan Rajka. Adanya riwayat atopi pada 29 (82.8%) penderita, jenis kelamin perempuan 22 (62.8%) penderita, belum bekerja sebanyak 11 (31.4%) penderita, belum kawin sebanyak 22 (62.8%) penderita, lokasi lesi terbanyak ada di daerah lipatan pada 22 (62.8%) penderita, tatalaksana terbanyak adalah antihistamin pada 30 (85.7) penderita. Kesimpulan: Jumlah penderita DA di Rumah Sakit Atma Jaya periode Juni 2017 – Juni 2019 relatif meningkat setiap tahunnya. Distribusi DA lebih banyak pada pasien perempuan. Distribusi DA terbanyak pada kelompok usia > 18 tahun. Distribusi lesi penderita DA terbanyak di daerah fleksor. Penatalaksanaan DA terbanyak adalah antihistamin. Terdapat hubungan tidak bermakna atas kejadian riwayat atopi dengan jenis kelamin, usia, status perkawinan dan pelajar |