Latar Belakang: Excessive Daytime Sleepiness (EDS) adalah ketidakmampuan tubuh dalam mempertahankan kondisi terjaga dan waspada pada periode terjaga, dan sering menyebabkan tertidur tanpa sengaja atau pada waktu yang tidak seharusnya setiap hari selama 3 bulan atau lebih. Pada gejala EDS sering dilaporkan menyebabkan penurunan konsentrasi sehingga seringkali mengganggu prestasi pelajar dalam proses pembelajaran. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui apakah terdapat hubungan antara Excessive Daytime Sleepiness dengan Indeks Prestasi Kumulatif pada mahasiswa kedokteran preklinik. Metodologi: Penelitian dilakukan secara kuantitatif dengan jenis penelitian observasional analitik dan metode pengambilan sampel cross-sectional pada 180 orang responden dari mahasiswa preklinik Fakultas Kedokteran Universitas Katolik Indonesia Atma Jaya Jakarta angkatan 2018. Metode pengambilan data menggunakan kuesioner ESS (Epworth Sleepiness Scale) dan kuesioner indeks prestasi kumulatif. Variabel demografis juga ikut diteliti. Data dianalisis menggunakan software statistik SPSS dengan uji statistik chi-square (a =0,05). Hasil: Dari 180 mahasiswa, sebanyak 52,8% mengalami EDS, dengan 25% dari total mengalami EDS ringan, 16,1% EDS sedang, dan 11,7% EDS berat, Mahasiswa memiliki IPK sedang sampai tinggi dengan frekuensi secara berurutan 43,3% dan 42,8%, lainnya memiliki IPK rendah. Kemudian, 25% responden dengan EDS dan memiliki IPK tinggi, 22% dengan EDS dan IPK sedang, 5,4% dengan EDS dan IPK rendah, 18,5% tidak mengalami EDS dan memiliki IPK tinggi, 22% tidak mengalami EDS dan memiliki IPK sedang, 7,1% sisanya tidak mengalami EDS dan memiliki IPK rendah. Analisis chi-square menunjukan tidak terdapat hubungan signifikan antara EDS dan IPK (P=0,425). Kesimpulan:Tidak terdapat hubungan antara Excessive Daytime Sleepiness dengan Indeks Prestasi Kumulatif Mahasiswa Preklinik Fakultas Kedokteran Atma Jaya Angkatan 2018 |