Latar Belakang: Osteoartritis (OA) lutut merupakan OA yang paling banyak ditemukan (10.5%). Komorbid OA sering ditemukan pada diabetes melitus (DM) (22.3%). Kontrol glikemik merupakan target tata laksana DM. Beberapa penelitian menyatakan bahwa derajat OA lebih berat pada penderita DM tipe 2 daripada non DM tipe 2. Penelitian lain menyatakan tidak ada korelasi antara OA lutut dan DM tipe 2. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui korelasi antara derajat OA lutut dengan parameter kadar HbA1C pada DM tipe 2.
Metode: Penelitian ini dilakukan pada bulan Juni hingga November 2019 secara deskriptif analitik potong lintang. Jumlah sampel dalam penelitian ini adalah 46 responden. Derajat OA Lutut diukur menggunakan Indeks Lequesne (Cronbach’s alpha = 0,84). Kadar HbA1C diukur menggunakan darah vena terstandar secara NGSP. Uji korelasi Pearson digunakan untuk mengetahui besar dan arah korelasi. Responden dengan infeksi sendi lutut dan post fraktur ekstremitas dieksklusikan dari penelitian ini.
Hasil: Karakteristik dasar pasien DM tipe 2 dengan OA lutut di RSAJ adalah 80,4% wanita, 60,9% berusia >60 tahun, 56,5% prehipertensi, 63% obesitas, 80,4% durasi OA lutut ? 1 tahun, 54,3% durasi DM ?5 tahun, dan 45,7% kadar HbA1C <7. Nilai median derajat OA lutut 8,25 (Indeks Lequesne 8-10 = derajat OA lutut berat) (1,0 - 21,5). Sebanyak 54,36% kadar HbA1C masih belum terkontrol (>7%). Hasil uji korelasi antara derajat OA lutut dan kadar HbA1C didapatkan nilai r = 0.158 dan nilai p = 0.293.
Kesimpulan: Penelitian ini menunjukkan tidak terdapat korelasi yang signifikan antara derajat OA lutut dengan kadar HbA1C. Mayoritas OA lutut derajat berat dan kontrol glikemik pada pasien DM tipe 2 dengan OA lutut di RSAJ belum terkontrol (HbA1C >7% pada 54,36% responden). |