Latar Belakang : Adiksi game merupakan suatu kondisi ketergantungan yang kompulsif pada game. Remaja dengan adiksi game online memiliki risiko self-esteem rendah serta mengalami depresi dan cemas.
Tujuan : Mengetahui hubungan adiksi game online dengan psikopatologi dan selfesteem pada siswa SMP di Kelurahan Penjaringan, Jakarta Utara.
Metode : Desain penelitian ini menggunakan cross-sectional analitik pada siswa SMP di Kelurahan Penjaringan, Jakarta Utara. Pengambilan sampel dilakukan dengan teknik total population sampling. Responden mengisi kuesioner demografi, SCL-90, Rosenberg’s Self Esteem Scale, dan Indonesian Online Game Addiction Questionnaire. Analisis data menggunakan uji kai kuadrat dan regresi logistik.
Hasil : Terdapat 1.474 responden pada penelitian ini, terbanyak berusia 14 tahun, perempuan, dan SMP kelas 1. Terdapat 82% responden dengan self-esteem rendah, 74,4% dengan psikopatologi positif, dan 84,3% responden dengan adiksi game online diantaranya 51,6% responden dengan frekuensi bermain = 4 hari/minggu, 53,3% bermain selama = 4 jam/hari pada hari sekolah, 54,7% bermain selama > 4 jam/hari pada hari libur, 43,8% bermain simulation, dan 94,8% menggunakan perangkat portable. Analisis kai kuadrat menunjukkan terdapat hubungan bermakna antara jenis kelamin, frekuensi, durasi, dan jenis game online dengan adiksi game online. Analisis multivariat menunjukkan variabel durasi dan frekuensi bermain game online berperan dalam adiksi game online.
Kesimpulan : Tidak terdapat hubungan bermakna antara adiksi game online dengan psikopatologi dan self-esteem. |