Hubungan Kebiasaan Mencuci Wajah Terhadap Derajat Keparahan Akne Vulgaris pada Mahasiswa Laki-Laki FKIK Atma Jaya Jakarta JESSICA FELICIA ANG Dibimbing olehdr.Regina, Sp.KK Latar Belakang: Akne vulgaris adalah penyakit kulit yang sering dijumpai sehari- hari dan sering menimbulkan efek negatif seperti berkurangnya rasa percaya diri segala kalangan usia terutama usia remaja hingga dewasa. Banyak faktor yang berpengaruh terhadap timbulnya akne vulgaris pada wajah. Timbulnya akne vulgaris dapat dicegah dengan menjaga kebersihan wajah, salah satunya dengan mencuci wajah minimal dua kali sehari dengan penggunaan sabun pembersih wajah. Tujuan: Untuk mengetahui hubungan antara frekuensi mencuci wajah dan penggunaan sabun pembersih wajah terhadap derajat keparahan akne vulgaris pada mahasiswa FKIK Unika Atma Jaya Jakarta berusia 19 – 21 tahun. Metode: Desain penelitian ini adalah potong lintang bersifat deskriptif analitik dan menggunakan metode stratified random sampling. Subjek merupakan mahasiswa angkatan 2016, 2017, dan 2018 di Fakultas Kedokteran dan Ilmu Kesehatan Unika Atma Jaya Jakarta dengan total responden 120 orang (n=120).Pengambilan data dilakukan dengan menggunakan kuesioner Global Acne Grading System (GAGS) sebagai alat untuk mengukur derajat keparahan akne vulgaris. Uji analisis menggunakan uji korelasi Spearman dengan tingkat kemaknaan p<0,05. Hasil Penelitian: Prevalensi akne vulgaris adalah 100% dengan total responden 120 orang yang terdiri dari 93 responden (77,5%) memiliki derajat keparahan ringan, 25 responden (20,83%) memiliki derajat keparahan sedang, dan 2 responden (1,67%) memiliki derajat keparahan sangat berat. Terdapat hubungan dan korelasi antara frekuensi mencuci wajah (p=0.001 dan rs=-0.288) dan penggunaan sabun pembersih wajah (p=0.029 dan rs=-0,199) dengan derajat keparahan akne vulgaris. Kesimpulan: Kebiasaan mencuci wajah dan penggunaan sabun pembersih wajah dapat mengurangi derajat keparahan akne vulgaris pada mahasiswa FKIK Unika Atma Jaya angkatan 2016, 2017, 2018. |