Latar Belakang: Anemia merupakan masalah yang serius yang dapat menyerang siapa saja, terutama anak usia prasekolah. Menurut WHO, prevalensi anemia pada anak usia prasekolah sebesar 47,4%, yang merupakan prevalensi terbanyak dibandingkan dengan berbagai usia lainnya. Penelitian ini ingin mencari hubungan status gizi dan kejadian anemia pada anak usia prasekolah.
Metode: Penelitian deskriptif analitik dengan menggunakan studi potong lintang dilakukan di Desa Muara Siberut, Kepulauan Mentawai pada Desember 2018. Pemeriksaan kadar hemoglobin menggunakan hemoglobinometer, dan status gizi anak diperoleh dari pengukuran antropometri.
Hasil: Dari 110 responden, sebagian besar memiliki status gizi normal (88,2%) dan sebagian besar tidak mengalami kejadian anemia (81,8%). Dari 103 orang tua responden, sebagian ayah berpendidikan rendah (47,6%), dan sebagian ibu berpendidikan rendah (46,6%). Status gizi dan kejadian anemia pada anak usia prasekolah tidak memiliki hubungan yang bermakna. Pendidikan orang tua dan kejadian anemia pada anak usia prasekolah memiliki hubungan yang bermakna.
Kesimpulan: Sebagian besar anak memiliki status gizi normal dan tidak mengalami kejadian anemia. Status gizi dan anemia tidak memiliki hubungan yang bermakna. Pendidikan orang tua dan anemia pada anak prasekolah memiliki hubungan yang bermakna. |