Sampah organik yang dibiarkan begitu saja akan melepaskan mineral dan logam berat, serta menguapnya gas methan, karbondioksida, hidrogen sulfida, dan lain-lain. Gas metan, karbondioksida, hidrogen sulfida, dan lain-lain yang dihasilkan dari sampah dapat dikonversi menjadi energi terbarukan yaitu biogas. Untuk saat ini alat yang digunakan untuk mengolah sampah menjadi biogas melalui metode biokonversi (digester) anaerob sudah ada, namun belum optimal dan perlu dilakukan penelitian lebih lanjut untuk merancang perbaikan alat yang sudah ada agar dapat digunakan dengan lebih efektif dan efisien. Dalam pembuatan alat sebelumnya terdapat hal-hal yang seharusnya dipertimbangkan yaitu faktor pH dan Starter. Dengan banyaknya sampah organik menjadi potensi untuk dilakukan penerapan sampah organik menjadi multifungsi yang bisa menjadikan sampah organik menjadi biogas. dalam melakukan penerapan sistem pengolahan sampah organik menjadi multifungsi digunakan QFD (Quality Functional Deployment) untuk merancang sistem dan digunakan HOQ (House of Quality) untuk pembuatan konsep. Dan dilakukan analisa terhadap kinerja sistem yang telah dibuat, perbandingan sistem saat ini dengan terdahulu, dan perhitungan Harga Pokok Produksi. |