Situs jejaring sosial dapat digunakan untuk memantau orang lain. Hal ini menyediakan kesempatan untuk membandingkan diri dengan orang lain (social comparison) yang lebih superior (upward social comparison) maupun inferior (downward social comparison). Keduanya dapat memengaruhi well-being, namun belum diketahui pengaruhnya secara spesifik terhadap psychological well-being (PWB) yang meliputi dimensi self-acceptance, positive relations with others, purpose in life, personal growth, autonomy, dan environmental mastery. Dengan demikian, penelitian kuantitatif bertujuan untuk mengukur tingkat perbedaan PWB, khususnya antara pengguna Instagram yang melakukan upward dandownward social comparison. Penelitian ini menggunakan convenience sampling, sehingga diperoleh 140 partisipan yang memenuhi karakteristik: (1) berusia 18-25 tahun; (2) pengguna aktif Instagram; (3) sering melakukan perilaku memantau orang lain di Instagram; (4) bersedia berpartisipasi dalam penelitian. Partisipan penelitian dibagi dalam dua kelompok berdasarkan perilaku upward dan downward social comparison yang lebih dominan, diukur melalui Social Comparison on Instagram Scale (SCIS) yang disusun oleh peneliti berdasarkan definisi upward dan downward social comparison oleh Wheeler (dalam Wang, Wang, Gaskin, & Hawk, 2017) dan Wills (1981). Tingkat PWB kedua kelompok diukur melalui alat ukur Ryff’s Psychological Well-Being (RPWB) yang disusun oleh Carol Ryff dan iadaptasi oleh Amalia (2016). Ketiga alat ukur diuji coba dan terbukti valid dan reliabel. Teknik independent t-test digunakan untuk mengukur tingkat perbedaan PWB. Hasil analisis statistik menunjukkan bahwa tidak terdapat perbedaan tingkat PWB antara pengguna Instagram yang melakukan upward dan downward social comparison, sehingga hipotesis nol gagal ditolak. Meninjau dari dimensi PWB, perbedaan yang signifikan antara kedua kelompok hanya terdapat pada tingkat self-acceptance, autonomy, dan environmental mastery. Hal ini beserta dengan beberapa faktor psikologis dapat menyebabkan tidak adanya perbedaan yang signifikan pada tingkat PWB. Penelitian selanjutnya disarankan untuk turut mengukur faktor yang dapat menjadi moderating variable. |