Anda belum login :: 23 Nov 2024 01:03 WIB
Detail
BukuGambaran Dimensi Kualitas Pernikahan pada Orang Tua yang Memiliki Anak Pertama dengan Gangguan Autism Spectrum Disorder
Bibliografi
Author: Wirastari, Maria (Advisor); Pandia, Weny Savitry Sembiring (Advisor); Hansel, Jeffrey
Topik: Kualitas Pernikahan; Orang tua; Autism Spectrum Disorder; Anak Pertama
Bahasa: (ID )    
Penerbit: Fakultas Psikologi Universitas Katolik Indonesia Atma Jaya     Tempat Terbit: Jakarta    Tahun Terbit: 2019    
Jenis: Theses - Undergraduate Thesis
Fulltext: Jeffrey Hansel_Undergraduated theses.pdf (1.16MB; 77 download)
Abstract
Orang tua yang memiliki anak pertama dengan gangguan Autism Spectrum Disorder (ASD) menghadapi berbagai tantangan, seperti tingkat stres yang tinggi dan kesulitan dalam proses parenting anak. Tantangan ini berdampak kepada dinamika di dalam dimensi kualitas pernikahan. Dimensi yang ada meliputi dimensi kebahagiaan dalam pernikahan, dimensi interaksi dalam pernikahan, dimensi masalah-masalah yang muncul dalam pernikahan, dimensi ketidaksepahaman dalam pernikahan, dan dimensi kecenderungan untuk bercerai. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui gambaran dimensi kualitas pernikahan pada orang tua yang memiliki anak pertama dengan gangguan autism spectrum disorder. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan instrumen berupa kuesioner dan panduan wawancara berdasarkan Quality Marriage Index (QMI) (Norton, 1983) dan teori kualitas pernikahan (Johnson, Amozola, & Booth, 1992). Responden penelitian berjumlah tiga pasangan suami-istri yang memiliki anak pertama dengan gangguan autism spectrum disorder. Berdasarkan hasil penelitian, gambaran dimensi kualitas pernikahan partisipan terlihat cukup positif tetapi masih ada beberapa hal yang menjadi tantangan. Tantangan yang dimaksud adalah kesulitan untuk melakukan hubungan seksual, sulit untuk mendapatkan waktu berkualitas bersama pasangan, keadaan anak yang memiliki gangguan ASD juga dirasa menjadi sumber permasalahan utama dalam pernikahan. Meskipun demikian, partisipan tetap memiliki komitmen untuk mempertahankan pernikahan mereka.Diskusi dan saran penelitian ini adalah pengaruh dari kepercayaan agama, rasa toleran, dan penyesuaian diri yang dimiliki partisipan menjadi hal yang mendukung komitmen pernikahan partisipan. Pasangan harus melakukan komunikasi yang intensif dengan semua pihak yang terlibat dan dapat memanfaatkan berbagai layanan-layanan yang dapat membantu dalam proses pengasuhan anak untuk meningkatkan kualitas pernikahan. Pihak keluarga juga dapat membantu dengan tidak ikut menyalahkan salah satu pihak keluarga dan menanyakan bantuan yang dibutuhkan pasangan dalam proses pengasuhan anak. Penelitian selanjutnya dapat berfokus untuk menggali pengaruh dari kepercayaan yang dianut atau keadaan finansial terhadap kualitas pernikahan.
Opini AndaKlik untuk menuliskan opini Anda tentang koleksi ini!

Lihat Sejarah Pengadaan  Konversi Metadata   Kembali
design
 
Process time: 0.15625 second(s)