Anda belum login :: 23 Nov 2024 03:18 WIB
Detail
BukuHubungan antara Perceived Social Support dengan Psychological Well-Being pada Ayah Tunggal yang Mengasuh Anak
Bibliografi
Author: ARJADI, RETHA (Advisor); Azalia, Hana Putri
Topik: Ayah Tunggal; Custodial Father; Perceived Social Support; Psychological Well-Being
Bahasa: (ID )    
Penerbit: Fakultas Psikologi Universitas Katolik Indonesia Atma Jaya     Tempat Terbit: Jakarta    Tahun Terbit: 2019    
Jenis: Theses - Undergraduate Thesis
Fulltext: 2015070223, Hana Putri Azalia, Dr. Retha Arjadi, M. Psi, Psikolog, Hubungan antara Perceived Social Support dengan Psychological Well-Being pada Ayah Tunggal yang Mengasuh Anak, 23 Oktober 2019.pdf (1.29MB; 81 download)
Abstract
Ayah tunggal yang mengasuh cenderung memiliki tantangan-tantangan setelah masa perceraian. Selama masa pengasuhan, kecenderungan ayah tunggal dengan stigma bahwa dirinya adalah merupakan figur dominan yang kuat dan mandiri juga menjadikannya merasa terisolasi dan kurang bersikap seakan membutuhkan dukungan orang lain. Padahal, hubungan dekat dengan orang lain juga menjadi salah satu sumber stres pada ayah tunggal, terutama hubungan dengan anak, mantan pasangan, ataupun orang-orang terdekat lainnya. Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui apakah terdapat hubungan antara perceived social support dengan psychological well-being pada ayah tunggal. Penelitian dilakukan secara kuantitatif dengan desain penelitian korelasi untuk mencari hubungan antara perceived social support dengan psychological well-being pada ayah tunggal. Teknik sampling yang dilakukan adalah convenience yang didasarkan pada ketersediaan partisipan penelitian. Teknik pengambilan data yang dilakukan adalah menyebarkan kuisioner. Alat tes yang digunakan adalah Multidimensional Scale of Perceived Social Support (MSPSS) oleh Zimet (1988) dan Psychological Well-Being Scale (SPWB) oleh Ryff (1989). Partisipan penelitian berjumlah 18 ayah tunggal dengan karakteristik telah melalui perceraian dan mendapatkan hak asuh anak. Data yang didapatkan dianalisa dengan metode korelasi Spearman, karena data yang didapatkan kurang dari 30. Hasil penelitian menunjukkan adanya korelasi atau hubungan yang signifikan antara perceived social support dengan psychological well-being pada ayah tunggal (r(18) = 0.573, p<0.05, r2 = 0.33). Berdasarkan hasil tersebut, dapat disimpulkan bahwa semakin tinggi perceived social support pada ayah tunggal, maka semakin tinggi psychological well-being pada ayah tunggal. Sebaliknya, semakin rendah perceived social support pada ayah tunggal, maka semakin rendah psychological well-being pada ayah tunggal. Selain itu, didapatkan bahwa 33% dari psychological well-being ayah tunggal dapat dijelaskan melalui hubungannya dengan perceived social support.
Opini AndaKlik untuk menuliskan opini Anda tentang koleksi ini!

Lihat Sejarah Pengadaan  Konversi Metadata   Kembali
design
 
Process time: 0.140625 second(s)