Detail Hubungan Antara Konsep Diri dan Harapan pada Siswa SD Marjinal di Desa Waikanabu Sumba Timur Bibliografi Author: Lemuel, Joshua Andre ; Yogyanti, Clara R. Pudji (Advisor) Topik: Konsep Diri; Harapan; Anak; Sumba Timur Bahasa: (ID )     Penerbit: Fakultas Psikologi Universitas Katolik Indonesia Atma Jaya     Tempat Terbit: Jakarta    Tahun Terbit: 2019     Jenis: Theses - Undergraduate Thesis - Abstract of Undergraduate Thesis Fulltext: Joshua Andre Lemuel_Undergraduated Theses_2019.pdf (4.95MB; 29 download) Abstract Desa Waikanabu merupakan desa yang tereksklusi di Sumba Timur. Eksklusi sosial ini berdampak pada kurangnya fasilitas penyokong kehidupan masyarakat, seperti pendidikan, kesehatan, informasi, infrastruktur, dan sarana air bersih. Dampak ini juga dirasakan oleh anak-anak dan membentuk pengalaman hidup mereka di desa Waikanabu. Pengalaman hidup anak dapat memengaruhi pembentukan konsep diri dan harapan dalam diri anak. Penelitian ini bertujuan untuk melihat hubungan antara konsep diri dan harapan, serta bagaimana hubungan keduanya pada anak yang terekslusi. Penelitian ini menggunakan pendekatan mixed-method tipe explanatory sequential design sehingga terbagi menjadi dua tahapan. Pengambilan data kuantitatif menggunakan kuesioner yang diadaptasi dari The Piers-Harris Children’s Self-Concept Scale 2nd dan Children’s Hope Scale. Kemudian, pengambilan data kualitatif menggunakan wawancara kepada partisipan yang dipilih berdasarkan kategori tingkat konsep diri dan harapannya. Pengumpulan sampel penelitian ini menggunakan metode nonprobability sampling dengan teknik snowball sampling dan memperoleh 30 partisipan anak SD. Penelitian ini menggunakan uji korelasi pada kedua alat ukur untuk melihat hubungan diantara keduanya dan wawancara untuk menggali lebih dalam hubungan dan dinamika yang terjadi antara dimensi konsep diri dan harapan pada anak. Berdasarkan hasil penelitian ini, terdapat hubungan signifikan yang bersifat positif antara konsep diri dan harapan pada anak SD di Desa Waikanabu. Semakin tinggi tingkat konsep diri pada anak, semakin tinggi juga tingkat harapan mereka. Hal ini disebabkan karena konsep diri memberikan gambaran kepada seseorang mengenai kemampuannya yang dapat dijadikan tolak ukur dalam membentuk harapan dan langkah-langkah untuk mencapai tujuannya. Penelitian ini juga menemukan bahwa kondisi pendidikan, hukuman fisik, dan religiusitas individu berpengaruh pada kondisi konsep diri dan harapan anak. Ketiga hal tersebut berinteraksi dengan pengalaman hidup individu secara konsisten, sehingga menjadi faktor pembentuk konsep diri dan harapan pada anak. Saran terhadap penelitian ini adalah mempertimbangkan kendala perbedaan bahasa antara peneliti dan melakukan building rapport secara terus menerus kepada partisipan. Opini Anda Klik untuk menuliskan opini Anda tentang koleksi ini! Lihat Sejarah Pengadaan  Konversi Metadata   Kembali

Copyright © 2006, 2007 Unika Atma Jaya, all rights reserved