Masyarakat Dusun Ponggang sebagian besar bekerja sebagai petani dan peternak sehingga menghasilkan banyak limbah hasil pertanian yang tidak diolah dengan baik. Juga sampah plastik yang begitu banyak berserakan karena kurangnya kesadaran masyarakat untuk membuang sampah pada tempatnya. Pada permasalahan ini, kemudian dibuatlah suatu produk briket dengan memanfaatkan sampah organik dan sampah anorganik dengan menggunakan metode peuyeumisasi. Dengan metode peuyeumisasi, sampah akan terdegradasi didalam box bambu sehingga sampah menjadi padat karena bakteri anaerob yang terjadi didalam box bambu dengan menambahkan cairan bioaktivator yang dibuat dengan sampah kulit buah-buahan seperti kulit pisang. Briket ini diharapkan dapat menggantikan peran dari kayu bakar yang umum digunakan di Dusun Ponggang yaitu kayu bakar berjenis gamal (gliricidae maculata). Proses pembuatan briket dilakukan dengan beberapa tahapan yaitu tahapan pemilahan sampah organik dan sampah anorganik, pembuatan bioaktivator sebagai aktivator untuk peuyeumisasi sampah organik, pencacahan sampah organik, proses peuyeumisasi sampah organik didalam keranjang bambu dengan mencampurkan bioaktivator pada sampah organik yang telah dicacah kemudian didiamkan selama 12 hari, pembuatan dodol plastik dengan menggunakan proses dodolisasi, proses penghalusan sampah organik dan dodol plastik, proses pencetakan briket dengan mencampurkan adonan dengan perekat kanji, proses pencetakan briket, dan proses penjemuran briket selama 1-2 hari dibawah terik matahari. Pengujian dilakukan pada briket biomassa dengan mencari nilai kalor, kadar abu, densitas, lama pembakaran dan efisiensi pemasakan pada kompor roket. Berdasarkan hasil pengujian didapatkan bahwa nilai kalor dari briket adalah sebesar 4287 kal/g dan dapat mengalahkan nilai kalor dari kayu gamal (gliricidae maculata) sebesar 3948 kal/g. kadar abu yang dihasilkan adalah sebesar 0,73%, densitas sebesar 0,949 gr / cm3, lama pembakaran selama 1 jam 18 menit, dan efisiensi pemasakan briket biomassa yang lebih cepat dibandingkan dengan kayu bakar menggunakan kompor roket untuk memanaskan air mendidih hingga suhu 100°C. Juga harga pokok produksi untuk 1 kg briket biomassa dihargai sebesar Rp. 2690,15. |