Atribusi adalah teori motivasi yang berfokus pada penyebab dari kesuksesan dan kegagalan (Slavin, 2006). Weiner (dalam Schunk, 2012) mengatakan terdapat tiga dimensi atribusi yakni dimensi lokus, stabilitas, dan kemampuan kontrol. Lokus berfokus pada penyebab yang dipersepsikan sebagai internal atau eksternal bagi individu. Stabilitas berfokus pada penyebab yang sifatnya stabil atau tidak stabil dari waktu ke waktu. Kontrolabilitas berfokus pada seberapa banyak kontrol yang dimiliki oleh seorang individu atas suatu penyebab. Ketiga dimensi tersebut menghasilkan delapan faktor penyebab yaitu: usaha jangka panjang, bakat, usaha situasional, suasana hati, bias atau favoritisme dosen, tuntutan universitas, mata kuliah atau kesulitan tugas, bantuan dari teman, dan peluang. Jenis penelitian ini merupakan penelitian kualitatif dengan metode studi kasus yang bertujuan untuk mengetahui faktor-faktor penyebab keterlambatan penyelesaian studi ditinjau dari teori atribusi pada dua mahasiswa yang berinisial AA dan BB. Penelitian ini dilakukan di Prodi BK Unika Atma Jaya dari bulan September 2018 hingga bulan Januari 2019. Peneliti menggunakan teknik wawancara untuk memperoleh data mengenai faktor-faktor penyebab keterlambatan studi. Triangulasi data menggunakan empat informan yang berbeda. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kedua subjek AA dan BB memiliki empat persamaan faktor dalam mengatribusikan penyebab keterlambatan penyelesaian studinya, yaitu pada faktor usaha jangka panjang, usaha situasional, suasana hati, dan tuntutan mata kuliah. Perbedaannya terletak pada AA yang mengatribusikan faktor peluang. Saran untuk Kaprodi BK dan dosen PA agar bekerjasama dalam membantu mahasiswa yang mengalami keterlambatan penyelesaian studi. Untuk peneliti selanjutnya diharapkan agar penelitian ini dapat dikembangkan, khususnya pada bagian instrumen penelitian dan analisis data. |