Proses pengerjaan panas, hot working, umum dilakukan pada awal proses manufaktur karena dapat memberikan deformasi yang besar. Pengertian “panas” bahwa proses pengerjaan dilakukan di atas temperatur rekristalisasi. Pada kondisi ini mampu bentuk logam akan meningkat karena keuletannya meningkat. Baja ST42 merupakan baja dengan kadar karbon rendah sebesar 0,21%. Proses pengerjaan panas Baja ST42 dilakukan dengan metode tempa. Rentang variasi temperatur adalah 400°C, 500°C, 600°C, 700°C, 800°C, dan 1.000°C. Karakterisasi dilakukan dengan metode: metalografi, uji keras, dan uji tarik yang bertujuan untuk menentukan seberapa besar pengaruh temperatur terhadap deformasi plastic serta struktur mikro yang terjadi. Pada rentang temperatur tempa terjadi fenomena recovery pada temperatur 400°C, dan 500°C, serta rekristalisasi terjadi pada rentang temperatur antara 600°C hingga 1.000°C. Pada proses tempa panas yang dilakukan, proses rekristalisasi terjadi dengan sempurna pada temperatur 800°C, dengan peningkatan keuletan terjadi sebesar 10,7% serta deformasi yang terjadi sebesar 34%. Dari hasil eksperimen dapat disimpulan bahwa temperatur optimum proses tempa panas terjadi pada 800°C. |