Motivasi belajar menjadi aspek yang penting dari pengajaran dan pembelajaran. Motivasi belajar berdampak pada semangat siswa untuk melaksanakan tugas-tugas belajar, tanggung jawab siswa untuk melaksanakan tugas-tugas belajar, rasa senang dalam mengerjakan tugas dari guru, reaksi yang ditunjukkan siswa terhadap stimulus yang diberikan guru, minat dan perhatian siswa terhadap pelajaran. Berdasarkan karakteristik tersebut, maka siswa yang memiliki motivasi belajar rendah akan (1) tidak memiliki semangat dalam melaksanakan tugas-tugas belajar, (2) tidak memiliki tanggung jawab dalam melaksanakan tugas-tugas belajar, (3) tidak merasa senang ketika mengerjakan tugas dari guru, (4) siswa tidak memberikan respon terhadap stimulus yang diberikan guru, (5) siswa tidak memiliki minat dan perhatian terhadap pelajaran. Tujuan dari penelitian ini untuk mengetahui motivasi belajar dua siswa kelas XI SMA Marie Joseph Kelapa Gading. Subjek penelitian adalah dua siswa kelas XI SMA Marie Joseph. Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif dengan jenis penelitian studi kasus. Instrumen yang digunakan wawancara dan observasi. Analisis yang digunakan dalam penelitian ini adalah reduksi data, pengambilan kesimpulan, dan verifikasi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kedua subjek memiliki motivasi belajar yang berbeda. Subjek FJ cenderung lebih bersikap tidak peduli ketika mendapat tugas dari guru. FJ nampak tidak memiliki minat dan perhatian terhadap pelajaran. Berbeda dengan subjek BS, BS lebih bisa memberikan respon terhadap tugas yang diberikan oleh guru meskipun terkadang masih malas dan perlu diingatkan berkali-kali. Saran peneliti untuk Guru Bimbingan dan Konseling di sekolah adalah mampu memberikan penanganan khusus kepada siswa yang memiliki motivasi belajar rendah. Peneliti merekomendasikan konseling individual pendekatan Behavioral dengan teknik Token Ekonomi. Teknik Token Ekonomi secara khusus dapat membantu subjek untuk mengubah perilaku secara spesifik, dalam hal ini terkait dengan rendahnya motivasi belajar. |