Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis dan menjelaskan pengaruh fraud pentagon yang diproksikan dengan beberapa variabel, yaitu financial target, ineffective monitoring, opini audit, pergantian dewan direksi, dan jumlah foto CEO dalam laporan tahunan perusahaan terhadap terjadinya fraudulent financial reporting yang diproksikan dengan financial ratio Altman Z-Score pada perusahaan perbankan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada periode 2014-2018. Dari 43 perusahaan perbankan, terdapat 40 perusahaan yang memenuhi kriteria populasi yang diteliti, sehingga sampel yang digunakan adalah sebanyak 200 data observasi. Data diperoleh dari laporan tahunan dan laporan keuangan perusahaan sampel selama periode 2014-2018. Metode analisis data yang digunakan adalah analisis statistik deskriptif dan analisis regresi linier berganda dengan menggunakan program IBM SPSS versi 25. Hasil penelitian ini menunjukkan variabel pressure yang diukur dengan financial target dan diproksikan dengan Return on Asset (ROA) dan variabel rationalization yang diproksikan dengan opini auditor berpengaruh terhadap terjadinya fraudulent financial reporting. Sementara itu, variabel opportunity diukur melalui ineffective monitoring yang diproksikan dengan rasio jumlah komisaris independen, variabel capability yang diproksikan dengan pergantian dewan direksi, dan variabel arrogance yang diproksikan dengan jumlah foto CEO dalam laporan tahunan perusahaan tidak berpengaruh terhadap terjadinya fraudulent financial reporting. |