Anda belum login :: 23 Nov 2024 12:33 WIB
Detail
BukuRegulasi Emosi pada Perawat Paliatif dalam Menangani Pasien Kanker Payudara di Jakarta
Bibliografi
Author: Agustini ; Yatim, Danny Irawan (Advisor)
Topik: Regulasi Emosi; Perawat Paliatif; Pasien; Kanker Payudara
Bahasa: (ID )    
Penerbit: Fakultas Psikologi Universitas Katolik Indonesia Atma Jaya     Tempat Terbit: Jakarta    Tahun Terbit: 2019    
Jenis: Theses - Undergraduate Thesis
Fulltext: Agustini_Undergraduated Theses_2019.pdf (1.6MB; 84 download)
Abstract
Regulasi emosi menurut Gross (1998) merupakan cara individu untuk mengolah emosi yang dimiliki, kapan merasakannya, dan bagaimana mengalami, atau mengekspresikan emosi tersebut. Regulasi emosi diperlukan oleh perawat paliatif dalam menghadapi situasi emosional selama menangani pasien kanker payudara. Melalui regulasi emosi, perawat paliatif dapat merefleksikan pengalaman yang dimiliki sehingga mampu mengubah perasaan sedih, kecewa, dan putus asa yang dirasakan menjadi kompetensi. Dengan demikian, perawat dapat menunjukkan kinerja yang optimal dalam memberikan perawatan paliatif. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif dengan tujuan ingin mengetahui regulasi emosi pada perawat paliatif dalam menangani pasien kanker payudara di Jakarta. Dengan teknik purposive sampling, dilakukan wawancara pada tiga perawat paliatif yang terdiri dari dua perempuan dan satu laki-laki dengan rentang usia 30-60 tahun. Seluruh partisipan merupakan perawat paliatif di salah satu lembaga swadaya masyarakat yang beroperasi di Jakarta. Data hasil penelitian dianalisis menggunakan teknik koding dan analisis tematik. Hasil penelitian menunjukkan bahwa penggunaan strategi cognitive reappraisal memberikan hasil positif karena penilaian kembali pada pengalaman membantu perawat menerima dan memahami emosi yang dirasakan. Kesedihan, kekesalan, dan penyesalan yang dirasakan dapat diatasi dengan tidak berlarut-larut dalam kesedihan dan tetap fokus pada peran yang dijalani. Penggunaan strategi ini juga meningkatkan kepuasan diri dan kesenangan bagi perawat dalam menjalankan perannya. Penggunaan strategi expressive suppression memberikan hasil negatif karena perawat berusaha menekan emosi yang dirasakan sehingga berdampak pada perasaan tertekan secara emosional, dan tidak dapat melampiaskan emosi secara langsung. Berdasarkan hasil penelitian, saran yang dapat diberikan adalah triangulasi dengan keluarga inti dan memdalami tantangan atau stressor lain yang dapat memengaruhi regulasi emosi. Saran selanjutnya untuk rumah sakit atau lembaga yang memiliki layanan perawatan paliatif dapat menyediakan program, seperti pelatihan, workshop, atau seminar serta mengadakan peer counseling atau menghadirkan psikolog agar perawat memiliki cara menghadapi dampak emosional dengan lebih sehat dan wadah untuk mengeluarkan emosi yang dipendam selama menangani pasien.
Opini AndaKlik untuk menuliskan opini Anda tentang koleksi ini!

Lihat Sejarah Pengadaan  Konversi Metadata   Kembali
design
 
Process time: 0.34375 second(s)