Geometri adalah salah satu cabang ilmu matematika yang paling berkaitan dengan bidang ilmu lainnya seperti fisika, kimia, dan geologi. Kemampuan yang paling diperlukan dalam menyelesaikan persoalan geometri adalah kemampuan spasial. Kemampuan spasial dapat berkembang secara maksimal ketika individu memasuki usia 12 sampai 15 tahun. Jika mengacu pada usia pendidikan formal, maka usia tersebut adalah saat individu sedang menempuh jenjang pendidikan kelas dua Sekolah Menengah Pertama (SMP). Kemampuan spasial adalah bentuk visualisasi dari individu mengenai ruang, objek, dan tempat. Hasil belajar geometri adalah pernyataan tertulis pada akhir proses pembelajaran tentang penambahan pengetahuan, perbaikan sikap dan keterampilan yang dialami setelah melewati proses pembelajaran, yang dapat dilihat dari faktor knowledge, cognitive, practical, dan generic skills materi geometri. Penelitian ini akan berfokus untuk mengetahui hubungan antara kemampuan spasial dan hasil belajar geometri pada siswa kelas dua Sekolah Menengah Pertama (SMP). Data penelitian diperoleh dengan cara mengukur kemampuan spasial menggunakan Culture Fair Intelligence Test (CFIT), dan mengukur hasil belajar geometri menggunakan nilai ulangan harian geometri siswa kelas dua SMP Mardi Yuana Depok. Penelitian dilakukan dengan metode kuantitatif menggunakan teknik convenience sampling, dan diolah dengan menggunakan teknik korelasi Pearson. Uji korelasi dilakukan antara jumlah raw score kemampuan spasial dan hasil belajar geometri. Setelah pengambilan data diketahui jumlah partisipan adalah 199 siswa, dengan rentang usia 12 sampai 15 tahun. Hasil penelitian menunjukan adanya hubungan yang signifikan antara kemampuan spasial dan hasil belajar geometri pada siswa kelas dua SMP Mardi Yuana Depok yaitu r = 0,261. Berdasarkan uji korelasi terhadap empat subtes ditemukan bahwa subtes yang memiliki hubungan yang signifikan dengan kemampuan spasial adalah matrices dan classification. Sedangkan subtes series dan condition tidak terdapat hubungan yang signifikan. Setelah mengetahui adanya hubungan antara kemampuan spasial dan hasil belajar geometri disarankan kepada orang tua dan guru sebagai significant other anak dapat memaksimalkan stimulasi kemampuan spasial sejak dini. |