| Wirausahawan selalu dihadapkan pada resiko. Pengambilan resiko (risk taking behavior) yang tepat adalah proses penting dalam mengembangkan usaha. Beberapa faktor dapat mempengaruhi pengambilan keputusan seseorang, salah satu faktor penting adalah kepribadian. Kepribadian merupakan pola yang menentukan cara berfikir, merasa, dan berperilaku yang dapat mempengaruhi risk taking behavior individu. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk melihat apakah terjadi hubungan yang signifikan antara kepribadian dengan risk taking behavior pada wirausaha mikro di JABODETBAEK. Peneliti menggunakan metode kuantitatif dengan desain korelasional. Partisipan penelitian ini berjumlah 76 wirausaha skala mikro berusia 20-34 tahun yang berdomisili di JABODETABEK. Peneliti mendapatkan partisipan dengan metode non-probability sampling dengan teknik convenience sampling. Dalam menjawab pertanyaan penelitian, peneliti menggunakan alat ukur big five inventory yang dikembangkan oleh John (1990). Alat ukur ini menggunakan trait extraversion, trait agreeableness, trait conscientiousness, trait neuroticism, dan trait openness. Alat ukur sakala risk-taking behavior, disusun oleh Songan berdasarkan teori Yates juga digunakan untuk mengukur dimensi pengambilan keputusan, keberanian bertindak, dan mampu menanggung resiko pada pengusaha mikro. Hasil penelitian ini munjukkan bahwa terdapat hubungan yang signifikan antara extraversion, agreeableness, dan openness dengan risk taking behavior wiruasaha skala mikro di JABODETABEK. Artinya, semakin tinggi trait, maka semakin tinggi risk taking behavior. Hubungan antara trait neuroticisim dengan risk taking behvaior pada wirausaha skala mikro di JABODETABEK juga signifikan, namun negatif. Artinya, samkin rendah trait, maka risk taking behavior semakin tinggi, begitu juga sebaliknya. Sedangakan antara trait conscinetiousness dengan risk taking behavior tidak ditemukan hubungan yang signifikan pada wirasuaha skala mikro di JABODETABEK. |