Jumlah lansia yang semakin meningkat di Indonesia berbanding lurus dengan munculnya penurunan dan penyakit pada individu terkait. Demensia merupakan salah satu penyakit kognitif yang memperlambat fungsi otak. Salah satu fungsi kognitif yang terganggu dengan adanya penyakit ini adalah fungsi eksekutif, yang berperan dalam perencanaan, pemikiran abstrak dan pemecahan masalah. Terdapat salah satu upaya untuk meningkatkan fungsi kognitif khususnya fungsi eksekutif lansia, yakni dengan terapi stimulasi kognitif dari Aguirre, Spector, Streater, Hoe, Woods, dan Orrell yang sudah diadaptasi dengan kultur, konteks serta Bahasa Indonesia. Terapi stimulasi kognitif telah terbukti dapat meningkatkan beberapa area fungsi kognitif lansia dengan demensia mild dan moderate. Jenis penelitian ini adalah penelitian kuasi eksperimental dengan menggunakan desain between subject, dengan spesifikasi 5 orang diberikan terapi dan 4 orang lainnya tidak. Populasi dari penelitian ini adalah individu berusia 60 tahun keatas yang berada di dalam klasifikasi lanjut usia, dan berasal dari salah satu Panti Werdha di wilayah Jakarta Barat. Partisipan dipilih berdasarkan skor hasil screening 3MS, HVLT, ADL dan IADL yang mengindikasikan bahwa partisipan mengalami demensia mild atau moderate. Skor dari alat ukur 3MS sendiri akan digunakan sebagai data pre-test. Sementara itu, untuk menjawab pertanyaan penelitian, peneliti dibantu oleh data tambahan dari skor FPT dan juga observasi fungsi eksekutif berdasarkan kerangka berpikir dari Lezak. Hasil dari penelitian ini adalah tidak terdapat penurunan pada fungsi eksekutif lansia setelah mengikuti 15 kali sesi terapi stimulasi kognitif. Terlihat juga bahwa terdapat perbedaan pada fungsi eksekutif lansia yang mengikuti dan tidak mengikuti stimulasi kognitif. Terdapat beberapa saran yang dapat ditarik apabila ingin melakukan penelitian dengan topik serupa, yakni menambah karakteristik partisipan serta mengobservasi lansia dan lingkungannya sebelum merancang modul. Saran lainnya adalah terapi stimulasi kognitif ini dapat berguna bagi lansia selain untuk memperlambat penurunan fungsi kognitifnya, namun juga untuk menjalin hubungan sosial dengan orang yang sebaya dengannya. |