Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan pemberdayaan psikologis dan kinerja tenaga penjualan vending machine di PT.X. Hal ini didasari karena 94% tenaga penjualan vending machine tidak memenuhi target penjualan yang telah ditentukan oleh PT.X. Kepercayaan diri serta kemampuan yang dimiliki oleh tenaga penjualan vending machine menentukan cara berinteraksi mereka dengan klien. Interaksi ini kemudian akan menentukan apakah terjalin kerjasama untuk menempatkan vending machine atau tidak. Pemberdayaan psikologis terbukti berkorelasi terhadap kinerja karyawan. Oleh karena itu, peneliti ingin melihat apakah terdapat hubungan pada tenaga penjualan vending machine. Penelitian ini menggunakan metode kuantitatif korelasional dengan dua alat ukur yaitu Empowerment Scale (ES) dan Kinerja Tenaga Penjualan. Kuisioner ES terdiri dari empat dimensi yaitu, meaning, competence, self-determination, dan impact. Keempat dimensi ini diwakili oleh tiga item, sehingga total terdapat 12 item dalam kuisioner ini. Kinerja tenaga penjualan diukur dari hasil vending machine yang diperoleh selama masa ia kerja. Penelitian ini dilakukan pada 35 tenaga penjualan vending machine di PT.X yang diperoleh dari teknik total population sampling, kemudian dianalisis dengan menggunakan analisis statistik korelasi spearman rho. Hasil analisis dari pengujian statistik menunjukkan bahwa pemberdayaan psikologis berkorelasi signifikan dengan kinerja tenaga penjualan vending machine di PT.X. Jika dilihat dari per dimensinya, dimensi meaning dan self-determination memiliki nilai koefisien determinasi yang lebih tinggi dibandingkan dimensi competence dan impact. Oleh karena itu, peneliti menyimpulkan bahwa kinerja tenaga penjualan dapat ditingkatkan dengan memperkuat dimensi meaning dan self-determination. |