Penilaian autentik pada kurikulum 2013, memuat tiga bagian yang harus diperhatikan diantaranya adalah autentik dari instrumen yang digunakan, autentik dari aspek yang diukur dan autentik dari aspek kondisi peserta didik. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui implementasi penilaian autentik di SDN Tanjung Duren Selatan 05, terutama bagaimana cara guru menilai, dan menyikapi kendala dalam pelaksanaan penilaian autentik. Jenis penelitian ini merupakan kualitatif deskriptif dengan subjek penelitian adalah guru kelas 1A, 1B, 2A, 2B, 4A, 4B, 5A, 5B, 5C, guru agama Kristen, guru agama Islam dan guru Penjaskes di SDN Tanjung Duren Selatan 05. Metode pengumpulan data diperoleh melalui wawancara. Hasil penelitian berupa deskripsi pelaksanaan penilaian autentik. Hasil penelitian menunjukan bahwa secara umum penerapan penilaian autentik telah diterapkan dengan baik, namun belum semua aspek dilakukan secara optimal karena belum semua guru melakukan setiap aspek yang terdapat dalam penilaian autentik, yaitu autentik dari instrumen yang digunakan, autentik dari aspek yang diukur dan autentik dari aspek kondisi peserta didik. Pelaksanaan penilaian dilakukan selama proses dan hasil akhir belajar yang meliputi penilaian kompetensi sikap, pengetahuan, dan keterampilan. Kendala guru dalam melakukan penilaian autentik adalah kurang terampil dalam mengembangkan dan menggunakan berbagai jenis instrumen penilaian dalam kegiatan pembelajaran. Oleh karena itu disarankan bagi guru agar terus berlatih dengan mengikuti kegiatan pelatihan mengenai penilaian autentik agar dapat melaksanakan penilaian autentik dengan optimal. |