Keterampilan berbahasa dibagi menjadi empat aspek yaitu, menyimak, berbicara, membaca, dan menulis. Salah satu kemampuan berbahasa yang berkaitan dengan alat ucap manusia adalah berbicara. Berbicara merupakan proses penyampaian pesan menggunakan bahasa secara lisan. Di dalam lingkungan pendidikan, para siswa selalu dituntut terampil dalam berbicara dalam proses pembelajaran. Siswa harus mampu menyampaikan gagasannya ketika proses pembelajaran berlangsung, baik mengajukan atau menjawab pertanyaan, memberikan atau menyanggah pendapat. Pada umumnya, siswa enggan, malu, atau takut ketika berbicara di hadapan banyak orang sehingga merasa gugup dan menimbulkan ketidakpercayaan diri. Hal ini dilakukan penelitian yang berfokus pada satu keterampilan berbahasa yakni keterampilan berbicara melalui pidato pada siswa kelas V di Sekolah Dasar Negeri Bojong Nangka, Tangerang-Banten. Berpidato merupakan situasi berbicara yang sifatnya semiinteraktif yang terjadi hanya satu arah. Jenis penelitian yang digunakan adalah jenis penelitian deskriptif dengan menggunakan metode penelitian kuantitatif. Adapun subjek pada penelitian ini adalah keseluruhan jumlah siswa kelas V di Sekolah Dasar Negeri Bojong Nangka, Tangerang-Banten sebanyak 60 siswa. Teknik pengumpulan data menggunakan observasi melalui penilaian unjuk kerja keterampilan berbicara melalui pidato. Berdasarkan hasil penelitian yang diperoleh, keterampilan berbicara melalui pidato pada siswa kelas V tergolong sedang. Hal ini telihat berdasarkan persentase siswa kelas V yang memperoleh skor dengan kategori sedang sebesar 85% atau sebanyak 51 siswa. Dari tujuh aspek keterampilan berbicara, aspek yang persentase siswa terbesar untuk kategori baik mencakup aspek ucapan, aspek struktur kalimat, aspek keberanian, aspek kelancaran dan aspek yang persentase siswa terbesar untuk kategori kurang mencakup aspek tekanan, aspek kosakata, dan aspek ekspresi. |