UKM memiliki peran yang signifikan dan sebagai pendorong pertumbuhan ekonomi, namun UKM di Indonesia masih memiliki tantangan salah satunya adalah kurangnya UKM yang berorientasi ekspor. Terdapat beberapa kendala yang dihadapi UMKM dalam akses pasar ekspor adalah perizinan yang terlalu ketat, yang kedua adalah kesulitan dalam pengembangan kualitas produk yang disebabkan oleh keterbatasan pengetahuan dari sumber daya manusia. Masalah lain yaitu terkait pendanaan untuk modal produksi dan pengiriman. Adopsi teknologi, yang berarti penerimaan dan penggunaan, merupakan aspek penting dalam keberhasilan pemanfaatan Teknologi, Informasi dan Komunikasi (TIK) dalam UKM. Penerapan TIK yang baik akan memungkinkan UKM untuk mendapatkan keuntungan dari investasi dan peluang yang lebih luas. Sebaliknya, Penerapan TIK yang kurang optimal dapat menjadi halangan yang signifikan untuk pengembangan UKM. UKM itu sendiri perlu memahami dan menyusun strategi tentang bagaimana TIK dapat diadopsi untuk pertumbuhan dan keberlanjutan UKM serta kemauan UKM untuk melakukan kegiatan ekspor. Penelitian ini dilakukan untuk menganalisis pelaksanaan adopsi teknologi di dua UKM di Provinsi DKI Jakarta yaitu Soulmate Bedsheet dan Anglo Indonesian Aircraft Models. Penelitian ini adalah penelitian kualitatif dengan metode studi kasus. Teknik analisis yang digunakan adalah teknik analisis tematik. Data primer diperoleh melalui wawancara mendalam terhadap tiga orang narasumber yang dipilih secara purposive. Data sekunder diperoleh melalui studi kepustakaan yaitu seperti buku, jurnal, website, dokumentasi dan lain-lain. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pelaksanaan adopsi teknologi yang dilakukan oleh Soulmate Bedsheet dan Anglo memiliki kesamaan dalam persepsi manfaat yaitu, TIK dapat mengembangkan kinerja, meningkatkan pertumbuhan, dan ekspansi mereka. Dalam persepsi kemudahan penggunaan TIK terdapat kesamaan yaitu, yang diadopsi oleh mereka adalah TIK yang mudah dipelajari, mengoperasikannya dan tidak membingungkan atau membuat frustrasi saat menggunakannya serta keterampilan pengguna TIK di Soulmate Bedsheet semakin lebih baik dan menghasilkan kualitas pekerjaan yang baik. Dalam persepsi risiko terdapat kesamaan yaitu, mereka tidak memiliki pemikiran bahwa mengadopsi TIK berisiko dan risiko waktu bukan menjadi pertimbangan mereka. Namun terdapat juga perbedaan yaitu, risiko privasi dan risiko finansial merupakan risiko-risiko yang dipertimbangkan oleh Soulmate Bedsheet. Sedangkan, risiko finansial bukan menjadi faktor pertimbangan Anglo namun risiko privasi merupakan risiko yang dipertimbangkan oleh Anglo. |