Shimizu Corporation Indonesia merupakan perusahaan multinasional yang tersebar di berbagai negara. Agar ekspansi bisnis dapat berjalan dengan baik, dibutuhkan pemahaman lintas budaya. Teori Erin Meyer digunakan untuk menjawab pertanyaan yaitu: bagaimana aspek Meyer diaplikasikan, seberapa jauh/dekat perbedaan antara teori dengan hasil lapangan, dan bagaimana cara karyawan dalam menghadapi perbedaan budaya? Dalam penelitian ini digunakan delapan aspek culture mapping Erin Meyer. Kedelapan aspek tersebut adalah: leading, scheduling, disagreeing, persuading, communicating, trusting, deciding, dan evaluating. Metode penelitian yang digunakan adalah qualitatif deskriptif, Dari penelitian ditarik kesimpulan bahwa Shimizu Corporation Indonesia memiliki kecenderungan hierarchical pada aspek leading, indirect negative feedback pada aspek evaluating, confrontational pada aspek disagreeng, linear pada aspek scheduling, top-down pada aspek deciding, low context pada aspek communicating, application first pada aspek persuading. Dari hasil yang diperoleh ditemukan empat aspek. Meyer berbeda antara hasil temuan dengan stereotype yang ada di teori Meyer yaitu pada aspek disagreeing, deciding, trusting, dan communicating. Karyawan Shimizu Corporation Indonesia juga dapat menyikapi perbedaan yang ada di perusahaan dengan baik dan cenderung dapat menggunakan perbedaan kebudayaan kerja untuk memaksimalkan kinerja di perushaan. |