Anda belum login :: 23 Nov 2024 00:35 WIB
Home
|
Logon
Hidden
»
Administration
»
Collection Detail
Detail
ASPEK PERTIMBANGAN HAKIM DALAM MEMUTUS PERKARA PEREMPUAN KURIR NARKOTIKA SEBAGAI KORBAN PERDAGANGAN ORANG (CONTOH KASUS MARY JANE FIESTA VELOSO)
Bibliografi
Author:
Fransiska, Asmin
(Advisor);
Syamsudin, Lingga
Topik:
Hakim
;
Perempuan
;
Narkotika. Kurir Narkotika
;
Perdagangan Orang
Bahasa:
(ID )
Penerbit:
Fakultas Hukum Universitas Katolik Indonesia Atma Jaya
Tempat Terbit:
Jakarta
Tahun Terbit:
2019
Jenis:
Theses - Undergraduate Thesis - Abstract of Undergraduate Thesis
Fulltext:
Lingga Syamsudin_Under Graduate Theses_2019.pdf
(1,020.04KB;
36 download
)
Abstract
Perdagangan perempuan yang dikenal sejak zaman perbudakan, kini dijumpai dalam bentuk prostitusi dan pengedaran narkotika dengan menggunakan perempuan sebagai kurir. Ekonomi merupakan faktor yang membuat perempuan rentan diperdagangkan. Perempuan dibuat ketergantungan secara finansial yang dikemas dalam bentuk pacaran atau perkawinan. Mereka dijebak dalam pengedaran narkotika. Dalam bisnis ini perempuan berada dalam kekuasaan yang timpang. Mereka terjerat dalam lingkaran kekerasan, tidak memiliki posisi tawar, laki-laki sangat berkuasa menyuruh perempuan yang bergantung padanya untuk melakukan apa saja yang dikehendakinya. Dalam kondisi timpang inilah praktik perdagangan perempuan terjadi. Perempuan dipaksa bekerja sebagai kurir narkotika hingga berujung pada pemidanaan. Penelitian dilakukan untuk mengetahui bagaimana aspek kerentanan perempuan dalam pertimbangan putusan hakim terhadap perempuan kurir narkotika sebagai korban perdagangan orang, serta bagaimana bentuk perlindungan hukum terhadap perempuan korban perdagangan orang yang menjadi kurir narkotika. Namun hakim dalam pertimbangannya, telah mengabaikan aspek pertimbangan yang berisi fakta-fakta sosiologis berupa latar belakang perbuatan terdakwa dan kondisi terdakwa di mana terdapat pengalaman mengapa perempuan sampai terlibat dalam bisnis pengedaran narkotika. Hakim tidak memiliki kepekaan berkeadilan gender, oleh karenanya tidak memiliki kepekaan untuk mengaitkan kasus pengedaran narkotika dengan tindak pidana perdagangan perempuan. Selain itu, terdapat ketidakadilan terhadap perlindungan hak-hak hukum perempuan selama menjalani proses hukum, sehingga mengurangi hak-hak perempuan untuk melakukan pembelaan atas dakwaan. Argumen yang dapat digunakan untuk membela diri, terurai dalam pengalaman yang tidak terungkap. Penelitian dilakukan dengan metode penelitian yuridis normatif, menggunakan data primer dan data sekunder, dengan melakukan penelitian pada peraturan Perundang-undangan, putusan hukum, buku dan jurnal penelitian terkait dengan kurir narkotika dan perdagangan orang.
Opini Anda
Klik untuk menuliskan opini Anda tentang koleksi ini!
Lihat Sejarah Pengadaan
Konversi Metadata
Kembali
Process time: 0.15625 second(s)