Sistem pengolahan sampah organik di Lingkungan Kampus 3 UNIKA Atma Jaya terbilang masih cukup buruk, dimana masih dilakukan penimbunan sampah yang akhirnya dapat menyebabkan polusi terhadap lingkungan, menjadi sumber penyakit, dan mengganggu aktivitas kampus. Oleh karena itu, dibutuhkan alat yang dapat membantu mengolah sampah-sampah tersebut menjadi sesuatu yang dapat dimanfaatkan kembali. Salah satu pemanfaatannya adalah dengan dilakukan tahapan fermentasi menjadi pupuk organik. Namun proses fermentasi tersebut akan bekerja pada pH asam dan akan berkontak langsung dengan lingkungan. Untuk mengatasi permasalahan tersebut, maka diperlukan pemilihan material yang dapat menahan faktor korosi tersebut. Perancangan alat pengolah sampah organik diharapkan dapat membantu mengatasi permasalah sampah organik, dengan sistem yang semi otomatis, sehingga diharapkan dapat meningkatkan efisiensi waktu, serta mempermudah dilakukannya proses pengolahan sampah organik, meningkatkan kenyamanan pada lingkungan sekitar, dan perancangan ini dapat digunakan sebagai referensi untuk dirancang lebih lanjut bagi mahasiswa Teknik Mesin UNIKA Atma Jaya. Proses perancangan dilakukan dengan penentuan spesifikasi teknis yang dilakukan untuk menentukan fungsi dan daftar kehendak, perancangan konsep yang dilakukan untuk menentukan fungsi, sub-fungsi, dan penentuan varian terbaik, dilanjutkan dengan perancangan detail untuk dilakukan penjelasan dan perhitungan dari komponen alat pengolah sampah organik, serta dilakukan proses perwujudan alat untuk mengetahui apakah rancangan tersebut dapat direalisasikan dan digunakan untuk memenuhi tujuan dari alat tersebut. Hasil yang didapat dari perancangan dan perwujudan alat pengolah sampah organik menjadi pupuk organik dapat memenuhi kebutuhsn (demand) sesuai daftar kehendak, alat dapat menjalankan fungsi pengolahan dengan baik, dengan sampah yang digunakan adalah sampah sisa makanan yang bersifat lunak, dan pemilihan material yang digunakan adalah material Stainless Steel 304 yang sesuai kebutuhan dapat mencegah faktor korosif akibat pH asam dan cuaca, serta melakukan kerja lebih cepat dibanding dengan pengolahan sampah organik pada umumnya. |