Umumnya turbin uap pada PLTU memiliki beberapa tingkatan yaitu turbin tekanan tinggi, menengah dan rendah. Belakangan ini turbin tekanan rendah sering ditemukan kegagalan pada saat proses perawatan, uap yang terkondensasi menjadi butir air mengandung klorida yang menempel pada sudu turbin sehingga terjadi kegagalan berupa korosi pitting, CA6NM sebagai alternatif baja martensitik yang kedepannya menjadi pengganti Baja 410, CA6NM mudah dibuat dibandingkan Baja 410 dan sebelumnya diaplikasikan pada turbin air. Pada penelitian ini menentukan material antara CA6NM dan Baja 410 untuk mengetahui ketahanan korosi dengan pengaruh elektrolit kondisi simulasi dua lingkungan korosif yaitu simulasi geothermal dan NaCl, bentuk pengujian korosi menggunakan cylic potentiodynamic polarization yang befungsi untuk mengetahui potensial breakdown dan potensial proteksi. Prosedur penelitian menggunakan tahapan proses heat treatment untuk mendapatkan sifat mekanik dan struktur mikro yang diinginkan. Berdasarkan pengujian, material CA6NM dan Baja 410 setelah melalui proses heat treatment memiliki rata-rata nilai kekerasan CA6NM 38,7 HRc sedangkan Baja 410 bernilai 27,56 HRc, pada pengujian korosi nilai potensial breakdown untuk material CA6NM -266,8 mV, potensial proteksi nya sebesar -143,5 mV, ketahanan korosi untuk material CA6NM lebih baik dibandingkan dengan Baja 410, pada pengamatan menggunakan SEM kedua material mengalami korosi pitting tetapi dari pengamatan lubang diameter besar pada Baja 410. Dari hasil EDS kandungan Cl- untuk CA6NM massa 0,62 % dan Baja 410 massa Cl- 3,41 %. |