Perundungan merupakan salah satu masalah pada bidang pendidikan di Indonesia yang terus terjadi tiap tahunnya meskipun telah dilakukan berbagai tindakan untuk mengatasi perundungan. Perundungan lebih banyak diketahui oleh peserta didik ketimbang orang dewasa, namun tidak banyak peserta didik yang menolong korban perundungan dikarenakan mereka merasa kurang yakin bahwa mereka mampu melakukannya. Menurut Thornberg dan Jungert, keyakinan individu terhadap kemampuannya untuk menolong korban perundungan disebut sebagai efikasi diri defender. Efikasi diri defender terbentuk oleh empat sumber pengalaman, yaitu mastery experience, social modelling, persuasi verbal, dan kondisi emosi. Penelitian ini bertujuan untuk memberi gambaran sumber-sumber efikasi diri defender pada peserta didik dalam menolong korban perundungan di SMA Jakarta. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan metode pengambilan data wawancara semistruktur untuk menggali perilaku partisipan saat menyaksikan perundungan, efikasi diri defender mereka, dan sumber-sumber efikasi diri defender mereka. Penelitian ini melibatkan tiga peserta didik berusia 16-17 yang berasal dari dua SMA di Jakarta berdasarkan rekomendasi masing-masing guru BK. Ketiga partisipan berperan sebagai saksi yang bertindak menolong teman sebaya ketika dirundung. Masing-masing partisipan diwawancarai sebanyak dua sampai tiga kali, serta dilakukan wawancara triangulasi ke significant other, yaitu guru atau teman partisipan. Hasil penelitian menunjukkan masing-masing partisipan mengalami sumber-sumber pengalaman yang berbeda dalam membentuk efikasi diri defender. Sumber-sumber tersebut ada yang meningkatkan, namun ada juga yang menurunkan keyakinan partisipan mengenai kemampuan mereka dalam memberi pertolongan pada korban. Walaupun demikian, hasil wawancara memperlihatkan bahwa ketiga partisipan hanya menolong para korban yang mereka kenal. Selain itu, juga ditemukan bahwa masing-masing partisipan menolong korban dengan cara yang berbeda-beda, namun terdapat satu cara yang sama-sama dilakukan mereka, yaitu memberikan dukungan sosial pada korban. |