Resiliensi menurut Kumpfer merupakan proses interaksi antara karakteristik internal dengan lingkungan eksternal yang mampu memengaruhi adaptasi positif individu. Resiliensi diperlukan oleh dewasa muda penderita gagal ginjal terminal agar mampu menerima keadaan dirinya yang telah terdiagnosis dalam rentang usia 20-40 tahun dan harus menjalani perawatan hemodialisis sepanjang hidupnya. Tidak semua penderita dapat menerima diagnosis gagal ginjal terminal karena tugas perkembangan seperti membangun keluarga, mulai bekerja, dan mulai ada kemandirian dalam hal ekonomi tidak dapat dilakukan secara maksimal. Namun, ketika penderita gagal ginjal terminal mampu menjalani proses transaksional dan proses resiliensi maka individu dapat dikatakan individu yang resilien. Peneliti ingin melihat bagaimana gambaran resiliensi pada dewasa muda penderita gagal ginjal terminal. Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif dengan jenis penelitian fenomenologi yang bertujuan melihat gambaran resiliensi pada dewasa muda penderita gagal ginjal terminal. Pemilihan partisipan menggunakan homogeneous sampling di ruang hemodialisa Rumah Sakit Salvio. Peneliti melakukan wawancara semi terstuktur kepada tiga partisipan dewasa muda penderita gagal ginjal laki-laki berusia 26-30 tahun yang telah melakukan hemodialisis selama kurang lebih lima tahun. Seluruh partisipan berdomisili di Tangerang dan diwawancara sebanyak empat kali. Hasil penelitian menunjukkan bahwa tiap partisipan mengalami resilient reintegration. Tantangan yang dialami adalah terbatasnya aktivitas, pola makan, dan minum, serta perspektif negatif akan penderita gagal ginjal terminal yang membuat partisipan menjadi kecewa dan putus asa. Proses resiliensi tiap partisipan dipengaruhi oleh faktor lingkungan yang berperan sebagai faktor protektif dan faktor risiko, yaitu, Ibu, Istri, teman, tetangga, komunitas, dan BPJS. Melalui proses transaksional, faktor risiko yang muncul diubah oleh tiap partisipan menjadi faktor protektif. Faktor internal yang mendukung ketiga partisipan adalah spiritualitas, kognitif, fisik dan emosional. Terdapat beberapa tema unik pada penelitian ini, yaitu perasaan kecewa dan putus asa, kedekatan partisipan dengan Ibu, peran komunitas membantu partisipan untuk bangkit, pengalaman penderita gagal ginjal terminal meninggal, aspek spiritualitas yang berkembang signifikan, dan pemikiran “pasti meninggal” yang berhasil diatasi. |