Anda belum login :: 27 Nov 2024 18:28 WIB
Detail
BukuPerancangan dan Pembuatan Kompor Roket Biomasa untuk Memaksimalkan Aktivitas Memasak (Studi Kasus: Dusun Tiga Pangparang)
Bibliografi
Author: Widawati, Enny (Advisor); Lauwrence, Larry
Topik: Efisiensi; Kompor Roket; Tungku Konvensional
Bahasa: (ID )    
Penerbit: Program Studi Teknik Industri Fakultas Teknik Unika Atma Jaya     Tempat Terbit: Jakarta    Tahun Terbit: 2019    
Jenis: Theses - Undergraduate Thesis
Fulltext: Tugas Akhir_Larry Lauwrence_2015043028.pdf (7.48MB; 9 download)
Abstract
Penggunaan tungku konvensional disebut juga kompor tiga batu (three stone stove) dirasa kurang efisien karena kayu bakar sebagai sumber energi tersebut tidak terbakar sacara sempurna dan masih menghasilkan buangan (waste) berupa arang kayu kasar dan menghasilkan dampak buruk bagi kesehatan seperti asap yang ditimbulkan akan menimbulkan penyakit yang menyerang sistem pernafasan dan juga kurang ergonomisnya penerapan kompor konvensional tersebut yang dapat menyebabkan penyakit seperti low back pain. Penggunaan tungku konvensional menghasilkan panas yang kurang efisien karena sebagian besar energi panas terbuang keudara lepas bukan menuju alat masak. Prinsip kerja dari kompor roket adalah kompor ini terbuat dari dua tabung horizontal untuk menempatkan bahan bakar kayu dan bukaan udara di bagian bawah, yang tersambung dengan tabung vertikal sebagai penghisap panas sehingga kompor tersebut akan berbentuk seperti huruf L. Terdapat saluran untuk memasukan bahan bakar berupa biomasa yang terdapat di tengah kompor dengan sudut 45 derajat. Saat kompor menyala, api yang mendapatkan cukup oksigen karena bukaan udara pada bagian bawah tabung. Panas tersebut akan disalurkan melalui tabung vertikal dan keluar pada ujung atas. Sehingga kompor ini akan menghasilkan pembakaran yang lebih efisien karena seluruh kayu akan terbakar sempurna dan akan menghasilkan asap yang lebih sedikit dibandingkan kompor tungku konvensional. Dari hasil percobaan yang dilakukan didapatkan hasil kompor roker biomasa menghasilkan waktu memanaskan air yang lebih cepat dibandingkan tungku konvensional dengan efisiensi sebesar 71.2%, bentuk arang yang lebih halus, dan asap yang lebih sedikit dibandingkan tungku konvensional karena terjadi proses gastifikasi yang membuat pembakaran lebih sempurna.
Opini AndaKlik untuk menuliskan opini Anda tentang koleksi ini!

Lihat Sejarah Pengadaan  Konversi Metadata   Kembali
design
 
Process time: 0.125 second(s)