Perilaku beresiko atau risk taking behavior merupakan perilaku yang identik dengan remaja. Yates (1994), menjelaskan segala sesuatu bentuk perilaku yang muncul ketika seseorang dihadapkan pada situasi beresiko dapat dijelaskan sebagai konsep perilaku mengambil resiko atau risk taking behavior. Perilaku beresiko itu sendiri cenderung dianggap negatif, namun perilaku beresiko dalam kegiatan olahraga dianggap sebagai perilaku yang positif dan bisa diterima secara sosial. Salah satu kegiatan olahraga yang memiliki resiko yang tinggi adalah kegiatan mendaki gunung. Mendaki gunung ini merupakan kegiatan yang tergolong sebagai olahraga ekstrem dimana dalam hal ini mendaki gunung memiliki kemungkinan resiko seperti kekurangan pasokan makanan dan minumanan, serta gangguan fisik seperti hypotermia, cidera, dehidrasi, dan fatigue Tujuan penelitian ini adalah untuk memberikan gambaran bagaimana risk taking behavior remaja yang menghadapi kondisi kritis pada saat mendaki gunung. Risk taking behavior ini akan dilihat dari beberapa aspek yaitu decision making, perceive benefits, consequence, dan keberaniaan bertindak. Partisipan penelitian ini adalah tiga remaja yang berusia 15 sampai 20 tahun yang merupakan anggota pecinta alam yang setidaknya sudah dua kali mendaki gunung. Teknik pengambilan sampel pada penelitian ini menggunakan purposeful sampling dengan metode homodeneous sampling Pada teknik purposive sampling ini, peneliti akan menggunakan metode homodeneous sampling, di mana penelitian ini berfokus pada partisipan yang memiliki ciri atau karakteristik yang mirip dan spesifik. Hasil menunjukkan ketiga partisipan melakukan risk taking behavior yang sama yaitu memilih untuk tetap meneruskan mendaki sampai puncak meskipun telah menghadapi kondisi beresiko. Risk taking behavior yang dilakukan oleh ketiga partisipan terlihat dari aspek decision making, perceive benefits, consequence, dan keberanian bertindak yang dilakukan oleh ketiga partisipan sebelum mereka memilih untuk melanjutkan pendakian setelah menghadapi kondisi beresiko. |