Perkembangan bisnis kini menuntut perusahaan untuk melakukan bisnisnya secara lebih transparan, memperhatikan keberlanjutan (sustainability) baik secara ekonomi maupun lingkungan, dan juga memberikan dampak sosial yang lebih baik kepada masyarakat umum. Tuntutan tersebut mendorong perusahaan-perusahaan untuk melakukan corporate social responsibility demi mewujudkan bisnis yang lebih baik untuk masyarakat dan lingkungan. Kegiatan corporate social responsibility terbukti dapat meningkatkan daya tarik perusahaan atau organizational attractiveness serta dapat menciptakan citra perusahaan yang bertanggung jawab secara sosial. Corporate social responsibility dapat memengaruhi daya tarik organisasi dikarenakan para pencari kerja lebih memilih perusahaan yang memiliki karakteristik lebih menghargai nilai-nilai sosial. Demi meningkatkan daya tarik organisasi, dan mendapatkan talent yang dapat menjawab kebutuhan inovasi dan tantangan bisnis perusahaan. Peneliti terdorong untuk mengetahui pengaruh pemberian informasi mengenai corporate social responsibility dalam iklan lowongan pekerjaan terhadap organizational attractiveness pada pencari kerja di Jakarta. Organizational attractiveness diukur dengan menggunakan alat ukur organizational attractiveness yang dikembangkan oleh Highhouse, Lievens, dan Sinar. Alat ukur ini terdiri atas 15 item yang memiliki 3 dimensi. Peneliti menggunakan metode convenience sampling dengan karakteristik laki-laki maupun wanita yang baru saja lulus dari perguruan tinggi (fresh graduate) dan berdomisili di Jakarta. Data yang berhasil terkumpul adalah sebanyak 68 partisipan dan dianalisis menggunakan perhitungan statistik parametrik dependent sample t-test. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pemberian informasi mengenai corporate social responsibility dalam iklan lowongan pekerjaan memang memberikan pengaruh yang besar terhadap organizational attractiveness pada pencari kerja di Jakarta. Hasil penelitian tambahan terhadap jenis kelamin menunjukkan bahwa jenis kelamin merupakan variabel sekunder yang dapat memengaruhi variabel terikat. |