Latar Belakang : Excessive daytime sleepiness merupakan kecenderungan seseorang untuk tertidur ketika seharusnya terjaga. Hal ini dapat menyebabkan berbagai masalah dalam aktivitas sehari-hari, antara lain penurunan produktivitas pekerjaan, kecelakaan lalu-lintas, dan nilai yang lebih buruk mahasiswa kedokteran. Oleh karena itu, penelitian ini dilakukan untuk mengetahui faktor-faktor yang memengaruhi kejadian excessive daytime sleepiness pada mahasiswa Fakultas Kedokteran dan Ilmu Kesehatan Atma Jaya.
Metode : Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif analitik dengan pengambilan data secara cross-sectional pada responden yang terdiri dari mahasiswa preklinik angkatan 2015, 2016, dan 2017. Responden diberikan lembaran kuesioner berisis data demografik, Epworth Sleepiness Scale (ESS), dan durasi tidur subjectif. Data tinggi badan, berat badan, serta lingkar pinggang responden diambil menggunakan alat ukur. Uji analisis dilakukan menggunakan regresi logistik untuk melihat faktor yang paling berperan terhadap excessive daytime sleepiness.
Hasil : Dari sampel penelitian didapatkan 132 responden mahasiswa di Fakultas Kedokteran dan Ilmu Kesehatan Atma Jaya yang memenuhi kriteria inklusi. Analisis data menunjukkan bahwa indeks massa tubuh berlebih merupakan faktor yang paling berperan pada kejadian excessive daytime sleepiness di FKIK UAJ dengan nilai OR 14,584 (95% CI 5,651-37,637) dan diikuti dengan durasi tidur kurang dengan nilai OR 3,693 (95% CI 1,183- 11,533).
Kesimpulan : Penelitian ini menemukan bahwa faktor yang memiliki pengaruh paling besar terhadap kejadian excessive daytime sleepiness pada mahasiswa di Fakultas Kedokteran dan Ilmu Kesehatan Atma Jaya adalah indeks masa tubuh berlebih dan durasi tidur kurang. |