Bullying adalah tindakan yang dilakukan oleh seseorang atau sekelompok orang secara berulang yang membuat orang lain terluka, tidak aman dan terancam, baik dalam bentuk fisik, verbal, psikis, dan sosial. Jumlah korban bullying dalam penelitian ini ada lima orang, yaitu JV namanya dipanggil dengan nama julukan ‘sumanto’. EN diejek dan dicubit. JN dijahili dan ditendang. GO namanya dipanggil dengan nama julukan ‘autis’, dijahili, dan diancam. NC dirinya ditahan, ketika hendak keluar kelas. Konseling kelompok dengan pendekatan Rational Emotive Therapy teknik Role Play adalah suatu upaya bantuan kepada konseli untuk memperbaiki cara pandang konseli yang irasional menjadi rasional, dan menghilangkan gangguan emosional yang merusak diri seperti rasa takut, rasa cemas, rasa marah. Tujuan dari penelitian ini untuk mengetahui hasil pelaksanaan konseling kelompok. Teknik pengumpulan data dilakukan melalui wawancara dan konseling kelompok. Wawancara dan konseling kelompok sebagai data utama. Skala penilaian dan Daftar Cek Masalah sebagai data pendukung. Teknik analisis data, yaitu menguji kebenaran data, mereduksi data dan mengambil kesimpulan. Hasil penelitian yang diperoleh melalui pelaksanaan konseling kelompok kelima konseli korban bullying mengalami perubahan dalam cara berpikir irasional menjadi lebih rasional, dan dapat menghilangkan gangguan emosional serta dapat mengekspresikan perasaan yang tertekan secara bebas.Saran yang diberikan kepada Kepala Sekolah, diharapkan menghimbau guru BK untuk mengadakan seminar dengan tema ‘stop bullying’ dalam upaya mencegah perilaku bullying. Kepada Guru BK diharapkan dapat melaksanakan konseling kelompok dan konseling individual dengan memanfaatkan teknik Role Play dalam menangani masalah peserta didik, terkait masalah bullying. |