Produk cacat merupakan permasalahan utama pada perusahaan PT. JAYA MANDIRI NUANSA PACKINDO yang bergerak di bidang pembuatan kemasan kardus. Hal ini dapat terlihat dari persentase produk cacat pada tahun 2017 yang mencapai 0,53% sehingga masih jauh dari target perusahaan yaitu sebesar 0,02% saja. Biaya yang dikeluarkan akibat masalah ini juga tidak sedikit, yaitu mencapai Rp 54.223.400,-. Oleh karena itu, penelitian ini bertujuan untuk mengurangi jumlah produk cacat dengan metode Six Sigma-Taguchi. Berdasarkan hasil perhitungan pada tahap Measure, diketahui nilai DPMO sebesar 3314,81 dan berada pada level sigma 4,215. Dari hasil brainstorming, diperoleh 3 kemungkinan faktor penyebab terjadinya produk cacat, yaitu posisi operator, posisi peletakan bahan baku, dan tingkat pencahayaan. Namun, dari hasil metode desain eksperimen Taguchi hanya ada 2 faktor yang benar berpengaruh, yaitu posisi peletakan bahan baku dan tingkat pencahayaan. Perbaikan yang dilakukan adalah dengan mendesain meja sesuai antropometri pekerja menjadi setinggi 87,37 cm dan dengan jarak dari pekerja ke meja adalah sejauh 65,94 cm. Selain itu perbaikan juga dilakukan dengan menambahkan 2 lampu LED agar pencahayaan meningkat dari 49 lux menjadi 620 lux. Setelah dilakukan implementasi selama 14 hari terjadi penurunan persentase cacat dari 0,53% menjadi 0,067%, penurunan nilai DPMO dari 3314,81 menjadi 677,29, dan peningkatan level sigma sebesar 0,486 dari 4,215 menjadi 4,701. Saran yang diberikan kepada perusahaan yaitu dengan melakukan perbaikan hanya pada Critical to Quality yang terjadi yaitu pada mesin potong dan mesin cetak saja. |