Masalah penyesuaian diri, pengelolaan emosi, dan relasi sosial merupakan isu yang banyak terjadi pada masa remaja sebagai masa transisi dari masa kanak- kanak menuju dewasa. Secara lebih spesifik, peneliti memfokuskan penelitian ini pada remaja yang tinggal di panti asuhan. Berangkat dari berbagai masalah psikologis yang dihadapi dan muncul pada remaja di panti asuhan, maka secara lebih khusus penelitian ini berfokus untuk melihat hubungan antara kecerdasan emosional (emotional intelligence/EI) dengan resiliensi pada remaja penghuni panti asuhan di Jakarta. EI diukur dengan menggunakan alat ukur BarOn Emotional Quotient Inventory/EQ-i versi Bahasa Indonesia (Dewi, 2018), sementara resiliensi diukur dengan menggunakan alat ukur Resilience Quotient Test/RQ Test (Reivich & Shatte, 2002). Partisipan berjumlah 34 orang remaja dengan rentang usia 18-20 tahun. Hasil penelitian menunjukkan adanya hubungan yang signifikan antara EI dan resiliensi pada remaja penghuni panti asuhan di Jakarta. Untuk penelitian lanjut, peneliti menyarankan untuk memperluas karakteristik partisipan, baik berdasarkan jenis kelamin, usia, maupun asal panti asuhan, serta memperdalam penelitian dengan melibatkan faktor pembentuk maupun yang mempengaruhi EI dan resiliensi. |