Kesadaran masyarakat Indonesia dalam memperhatikan perancangan meja dan kursi yang digunakan oleh para pelajar terutama pelajar SMA sangatlah kurang. Perancangan yang dilakukan biasanya tidak berdasarkan basis data antropometri dari para siswa ataupun rancangan yang telah disediakan oleh Standar Nasional Indonesia (SNI). Sikap kurang peduli dari pihak sekolah dapat dilihat dari posisi duduk ketika mereka menggunakan meja dan kursi selama kegiatan belajar mengajar. Ketidaksesuaian dimensi meja dan kursi yang mereka gunakan akan berdampak negatif jika dilakukan terus menerus, misalnya pegal-pegal, nyeri otot, dan keram. Ketidaksesuaian dimensi meja dan kursi yang digunakan oleh siswa dapat ditemukan pada beberapa SMA khususnya SMA Diakonia. Di sekolah ini hanya menggunakan 1 tipe meja dan kursi. Semakin banyak tipe meja dan kursi semakin besar tingkat kenyamanan murid.Tujuan dari penelitian ini adalah meminimalkan dampak negatif yang telah dijelaskan diatas dengan menggunakan persamaan yang dikemukakan oleh Parcels, Stommel, Hubbart (1999), banyak dihasilkan ketidaksesuaian dimensi meja dan kursi dengan dimensi Antropomteri para siswa. Selain itu SNI mengeluarkan rekomendasi untuk dimensi meja dan kursi. Setelah dievaluasi dimensi usulan SNI tersebut juga banyak menghasilkan ketidaksesuaian pada murid SMA. Berdasarkan hal itu diberikan rekomendasi meja dan kursi berdasarkan dimensi antropometri untuk siswa/i SMA Katolik Diakonia Jakarta utara. Rekomendasi dimensi meja dan kursi ini terbagi dalam tiga kelompok yaitu kecil,sedang,besar dengan dimensi meja dan kursi yang berbeda. |