Perekonomian Indonesia pernah berada di masa terpuruknya. Saat itu pertumbuhan ekonomi di bawah nol persen. Salah satunya penyebabnya adalah volatilitas nilai tukar yang melambung tinggi di tahun 1997-1998, yaitu saat peralihan rezim nilai tukar dari managed floating ke free floating. Kini, volatilitas nilai tukar yang kembali tinggi dikhawatirkan akan berdampak bagi perekonomian khususnya pertumbuhan ekonomi, mengingat pertumbuhan ekonomi merupakan salah satu fokus pencapaian utama pemerintah saat ini. Oleh karena itu, penelitian ini bertujuan untuk melihat apakah volatilitas memiliki dampak bagi pertumbuhan ekonomi Indonesia khususnya pada dua rezim nilai tukar yang berbeda yaitu managed floating dan free floating. Penelitian empiris ini berdasarkan pada data triwulanan periode 1994 - 2018 menggunakan metode estimasi Generalized Autoregressive Conditional Heteroskedasticity (GARCH) dan Vector Error Correction Model (VECM). Hasil penelitian menunjukan volatilitas nilai tukar berpengaruh signifikan negatif terhadap pertumbuhan ekonomi, sedangkan rezim nilai tukar tidak signifikan dalam memoderasi pengaruh volatilitas nilai tukar terhadap pertumbuhan ekonomi. |