Anda belum login :: 23 Nov 2024 03:56 WIB
Detail
BukuGambaran Self Compassion Perawat Instalasi Gawat Darurat di Jakarta
Bibliografi
Author: Adinda, Puspa Triani ; Tunjungsari, Laurensia Harini (Advisor); Aryanto, Christ Billly (Advisor)
Topik: Self-Compassion; Perawat; Instalasi Gawat Darurat
Bahasa: (ID )    
Penerbit: Fakultas Psikologi Universitas Katolik Indonesia Atma Jaya     Tempat Terbit: Jakarta    Tahun Terbit: 2018    
Jenis: Theses - Undergraduate Thesis
Fulltext: Puspa Triani Adinda's undergraduate theses.pdf (2.48MB; 109 download)
Abstract
Perawat instalasi gawat darurat memiliki beban kerja berat, tuntutan kerja tinggi, dan terpapar dengan kejadian traumatis dalam menjalani pekerjaannya sehari-hari sehingga rentan mengalami stres. Stres dapat memicu terjadinya compassion fatigue yang berdampak negatif pada perawat instalasi gawat darurat, merugikan pasien, dan menurunkan kualitas pelayanan rumah sakit. Pemberian kehangatan dan kasih sayang pada diri sendiri atau self-compassion diperlukan agar perawat instalasi gawat terhindar dari compassion fatigue karena terbukti dapat mereduksi compassion fatigue serta meningkatkan kepuasan kerja. Oleh karena itu, penelitian ini bertujuan untuk memperoleh gambaran self-compassion perawat instalasi gawat darurat di Jakarta. Metode mixed methods digunakan dengan mengambil sampel sebanyak 77 responden perawat instalasi gawat darurat dari empat rumah sakit di Jakarta secara convenience untuk data kuantitatif dan tiga responden dengan self-compassion tertinggi serta terendah untuk data kualitatif. Secara kuantitatif, self-compassion responden diukur menggunakan kuesioner Self-Compassion Scale Short Form yang diterjemahkan Nugraha dengan validitas berkisar 0.243–0.762 dan reliabilitas sebesar 0.742. Secara kualitatif, self-compassion diukur menggunakan panduan wawancara self-compassion yang dibuat peneliti berdasarkan teori selfcompassion dan disesuaikan dengan konteks perawat instalasi gawat darurat. Berdasarkan hasil kuantitatif, secara umum self-compassion perawat instalasi gawat darurat di Jakarta cenderung tinggi dan hanya satu perawat saja
yang ditemukan memiliki self-compassion rendah. Self Compassion ditemukan berbeda berdasarkan faktor lama bekerja, dimana responden dengan lama bekerja 4–6 dan >10 tahun berbeda secara signifikan. Responden dari setiap rumah sakit
juga memiliki self-compassion yang berbeda secara signifikan. Berdasarkan hasil kualitatif, perawat instalasi gawat darurat dengan self-compassion tinggi banyak melakukan aktivitas positif yang bersifat religius, sementara perawat dengan selfcompassion rendah cenderung melakukan self-indulgence. Penelitian ini menghasilkan saran agar rumah sakit lebih memerhatikan self-compassion perawat instalasi gawat darurat dan perawat dengan self-compassion tinggi dapat membagikan pengalamannya pada perawat yang masih memiliki self-compassion rendah untuk meningkatkan self-compassion.
Opini AndaKlik untuk menuliskan opini Anda tentang koleksi ini!

Lihat Sejarah Pengadaan  Konversi Metadata   Kembali
design
 
Process time: 0.171875 second(s)