Penelitian ini bertujuan untuk melihat gambaran dan faktor-faktor kepuasan perkawinan suami yang mengalami infertilitas. Penelitian ini akan berfokus pada childless family yang disebabkan oleh infertilitas pada suami. Infertilitas yang dimaksud adalah tidak terjadinya kehamilan pada pasangan yang telah berhubungan intim tanpa menggunakan kontrasepsi secara teratur, dalam kurun waktu minimal dua belas bulan. Infertilitas selain memengaruhi laki-laki sebagai individu juga berdampak terhadap perkawinannya. Dampak yang memengaruhi perkawinan adalah tekanan secara emosional pada pasangan suami istri dan beberapa sumber stress yang berasal dari hasil interaksi dengan pasangan akibat dari infertilitas yang terjadi, yang nantinya akan memengaruhi kepuasan perkawinannya. Gambaran kepuasan perkawinan diperoleh dari deskripsi faktor-faktornya,di antaranya komunikasi, ciri kepribadian dan kebiasaan pasangan, peran dan tanggung jawab, waktu luang, keluarga dan teman, kepercayaan spiritual, penyelesaian masalah, pemaafan, managemen keuangan dan relasi seksual. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan metode wawancara yang dilakukan pada empat orang suami yang belum memiliki anak karena infertilitas. Hasil evaluasi subjektif dari sudut pandang suami pada keluarga tanpa anak menyatakan bahwa suami merasakan kepuasan di dalam perkawinan. Gambaran faktor-faktor yang berkontribusi dalam kepuasan perkawinan suami yaitu adanya komunikasi yang berjalan sesuai dengan harapan partisipan, cirri kepribadian dan kebiasaan yang dapat diterima oleh pasangan, peran dan tanggung jawab di dalam perkawinan yang dijalankan sesuai dengan kesepakatan yang telah dibuat oleh kedua belah pihak, waktu luang yang dinikmati bersama, hubungan yang akrabdengan keluarga dan dukungan yang diberikan oleh teman teman, kepercayaan beragama yang dijadikan pedoman hidup dan fondasi dalam perkawinan, penyelesaian masalah yang efektif dengan pasangan, adanya rasa untuk saling memaafkan dan melupakan masalah yang sudah berlalu, managemen keuangan yang baik di dalam perkawinan, dan relasi seksual yang memuaskan bersama pasangan. |