Remaja yang menjalani hukuman di Lembaga Pembinaan Khusus Anak (LPKA) rentan mengalami berbagai dampak negatif, maka pihak LPKA mengadakan program pembinaan untuk mengurangi dampak tersebut. Di sisi lain, pelaksanaan program pembinaan di LPKA Pria Tangerang masih memiliki berbagai kendala. Kondisi tersebut dapat mempengaruhi masa perkembangan remaja, salah satunya adalah konsep diri. Konsep diri adalah penilaian yang dilakukan individu terhadap dirinya berdasarkan enam area yang spesifik. Konsep diri memiliki keterkaitan terhadap gambaran perilaku yang akan dilakukan pada masa mendatang berdasarkan kemampuan yang dimilikinya atau disebut juga sebagai orientasi masa depan, yang memiliki tiga tahap yaitu motivasi, perencanaan, dan evaluasi. Konsep diri dan orientasi masa depan menjadi isu yang penting, khususnya anak yang sedang menjalani masa tahanan di LPKA karena diharapkan anak yang mengikuti program pembinaan memiliki keterampilan sebagai bekal ketika sudah bebas nanti. Penelitian ini diharapkan dapat menjadi referensi pengembangan program pembinaan LPKA, sehingga anak binaan dapat memiliki hidup yang lebih baik.
Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif dengan teknik criterion sampling dalam pemilihan partisipan. Metode pengambilan data yang digunakan adalah wawancara kepada tiga anak binaan yang minimal sudah berada di LPKA selama enam bulan dan sudah ingin bebas dari masa tahanannya. Wawancara dilakukan untuk menggali informasi terkait konsep diri dan orientasi masa depan pada anak binaan serta melihat hal-hal lainnya yang mendukung partisipan memiliki konsep diri dan orientasi masa depan.
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa satu dari tiga partisipan memiliki konsep diri dan orientasi masa depan yang sudah baik karena sudah mampu melakukan evaluasi diri dengan baik dan mengetahui apa yang akan dilakukan di masa mendatang, khususnya setelah bebas nanti. Sedangkan, pada partisipan kedua, konsep diri yang dimilikinya masih perlu ditingkatkan dan orientasi masa depannya pun masih belum terlihat jelas, apa yang akan dilakukan. Selanjutnya, pada partisipan ketiga, konsep diri yang dimiliki masih perlu ditingkatkan, namun orientasi masa depannya sudah cukup baik karena sudah mengetahui apa yang akan dilakukan ketika sudah bebas nanti. |