Penyesuaian diri adalah kemampuan individu mempertahankan diri dalam lingkungan sehingga dapat mengatasi segala macam konflik, kesulitan, dan frustasi-frustasi. Penyesuaian diri meliputi karakteristik yaitu tidak menunjukkan adanya ketegangan emosi, tidak menunjukkan adanya mekanisme psikologis, tidak menunjukkan adanya frustasi pribadi, memiliki pertimbangan rasional dan pengarahan diri, mampu dalam belajar, menghargai pengalaman serta bersikap realistik dan objektif. Determinasi diri adalah kemampuan individu memimpin diri sendiri untuk mencapai tujuan hidup pribadi yang bernilai. Determinasi diri meliputi karakteristik yaitu individu mengetahui berbagai kekuatan yang bertindak atas dirinya, individu dapat menerima kekuatan dan keterbatasan atas dirinya, mampu menentukan cara-cara memenuhi kebutuhan atas dirinya dan mampu membuat pilihan atas dirinya. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan antara determinasi diri dan penyesuaian diri siswa kelas VII SMP Santo Kristoforus 1 Jakarta Barat. Jenis penelitian ini adalah penelitian korelasional. Teknik pengumpulan data adalah skala penilaian yang digunakan untuk mengukur variabel determinasi diri dan penyesuaian diri. Instrumen determinasi diri terdiri dari 70 pernyataan. Setelah diujicobakan menghasilkan 62 pernyataan yang valid dengan koefisien reliabilitas instrumen sebesar 0,932. Pada variabel penyesuaian diri terdiri dari 70 pernyataan, setelah diujicobakan menghasilkan 66 pernyataan yang valid dengan reliabilitas 0,944. Berdasarkan analisis korelatif antara variabel determinasi diri dan penyesuaian diri menghasilkan korelasi sebesar 0,831 dengan nilai p 0,000 Hasil tersebut menunjukkan nilai p lebih kecil dari 0,05. Hal ini berarti ada hubungan yang positif dan signifikan antara determinasi diri dan penyesuan diri. Semakin tinggi determinasi diri siswa maka semakin tinggi penyesuaian diri siswa. Sebaliknya, semakin rendah determinasi diri siswa maka semakin rendah pula penyesuaian diri siswa. Saran kepada Guru Bimbingan dan konseling SMP Santo Kristoforus 1 Jakarta Barat adalah memperbanyak program belajar dan bimbingan pribadi atau kelompok yang melibatkan seluruh siswa sehingga dapat membantu siswa untuk memiliki usaha dalam meningkatkan keterampilan dan tekun memperoleh pengetahuan. Saran kepada Guru Kelas VII yaitu diharapkan guru memberikan perhatian dan bimbingan kepada siswa ketika sedang mengalami kesulitan. Saran kepada siswa kelas VII SMP Santo Kristoforus 1 Jakarta Barat yaitu diharapkan siswa lebih terbuka untuk menceritakan permasalahan yang sedang dihadapi kepada guru BK atau guru agar permasalahan tersebut dapat ditangani dengan baik. |