Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh variabel yang berasal dari fraud pentagon theory pada fraudulent financial reporting, yang diukur menggunakan discretionary accruals. Sebanyak 22 sampel perusahaan perbankan yang dipergadangkan secara umum dianalisis selama periode 2011-2017 (n = 154). Data dianalisis menggunakan regresi panel random effect pada EViews. Penelitian ini menemukan bahwa financial stability, ineffective monitoring, dan number of CEO picture berpengaruh secara signifikan terhadap kemunginan terjadinya fraudulent financial reporting. Sedangkan, financial target, external pressure, ineffective monitoring, external audit quality, change in auditor, dan change of director tidak berpengaruh secara signifikan terhadap kemunginan terjadinya fraudulent financial reporting. Dapat disimpulkan bahwa fraud pentagon tidak sepenuhnya dapat digunakan dalam mendeteksi fraudulent financial reporting di Indonesia. |