Sebuah keluarga terasa lebih lengkap dan bahagia ketika dianugerahi seorang anak. Namun, apabila anak dilahirkan menyandang autisme, cenderung akan terasa sulit bagi keluarga untuk menerima karena tidak sesuai dengan harapan awal terhadap anak. Bagi ibu yang memiliki anak berkebutuhan khusus, terdapat perubahan pada aspek-aspek kehidupan, baik secara sosial maupun psikologis. Perubahan dan hasil diagnosa autisme terhadap anak, menuntut ibu untuk menjalani serangkaian proses penerimaan diri yang membutuhkan kurun waktu tertentu. Kubler-Ross (2008) menjelaskan lima tahapan dalam proses penerimaan diri, yaitu denial, anger, bargaining, depression, dan acceptance. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui gambaran proses penerimaan diri ibu yang memiliki anak penyandang autisme yang mencakup dinamika psikologis, serta faktor-faktor yang memengaruhi proses tersebut. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan metode wawancara mendalam. Partisipan utama dalam penelitian adalah empat ibu pada rentang usia 20-40 tahun yang memiliki anak penyandang autisme dengan rentang usia 6-12 tahun. Wawancara juga dilakukan terhadap empat partisipan pendukung yang merupakan significant others dari partisipan utama. Dua partisipan tinggal di Jakarta, satu partisipan sempat tinggal Jakarta lalu pindah ke Manado, dan satu partisipan lainnya memang tinggal di Manado. Hasil penelitian menunjukkan bahwa dinamika psikologis yang dilalui dalam proses penerimaan diri bervariasi dibandingkan dengan teori penerimaan diri Kubler-Ross, kecuali pada satu partisipan. Fase denial dan anger yang dikemukakan Kubler-Ross bertahan hingga tiga tahun pertama pada proses penerimaan diri ketiga partisipan. Pada partispian keempat seluruh fase dilalui, kecuali fase depression. Hal-hal yang mendukung penerimaan diri ibu berupa adanya perlakuan baik dari keluarga dan sahabat yang menerima kondisi anak. Diskusi membahas temuan pada hasil penelitian bahwa terdapat faktor-faktor pendukung lain yang memengaruhi proses penerimaan diri. Hal ini sebelumnya tidak muncul dalam faktor-faktor yang berpengaruh terhadap proses penerimaan diri menurut Hurlock. Diskusi juga membahas mengenai hal lain yang muncul, seperti perbedaan reaksi emosional yang muncul dalam fase yang dilalui. Terdapat aspek lain yang juga memengaruhi proses penerimaan diri ibu, seperti aspek religiusitas, ekonomi, dan tempat tinggal partisipan.? |