Pada kota besar di Indonesia ditemukan banyaknya peristiwa hubungan seksual di luar pernikahan hingga menyebabkan timbulnya peristiwa kehamilan di luar pernikahan yang dilakukan oleh individu usia dewasa muda. Terlebih dengan tidak adanya pertanggung-jawaban dari pihak pasangan laki-laki, membuat peristiwa ini dinilai dapat merugikan bagi pihak wanita dewasa muda. Oleh sebab itu, pentingnya dukungan sosial yang didapat dari orang-orang terdekat wanita dewasa muda, seperti keluarga dan teman dianggap dapat meminimalisir dampak yang dirasakan melalui peristiwa ini. Efektivitas dukungan sosial yang diterima, bergantung pada persepsi pribadi dalam memaknai dukungan sosial tersebut. Tujuan penelitian ini adalah melihat gambaran persepsi dukungan sosial wanita dewasa muda yang mengalami kehamilan di luar pernikahan. Teori yang digunakan pada penelitian ini adalah teori Persepsi Dukungan Sosial dari Sarason (Sarason, Sarason & Pierce, 1990). Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dalam bentuk wawancara in dept interview. Partisipan yang digunakan berjumlah dua orang wanita dewasa muda dengan rentang usia 18-25 tahun, mengalami kehamilan di luar pernikahan, memiliki anak dengan rentang usia 0-2 tahun dan berdomisili di Jabodetabek. Teknik triangulasi dilakukan kepada significant others partisipan (keluarga atau teman terdekat) yang mengetahui pengalaman partisipan mengalami peristiwa kehamilan di luar pernikahan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa secara garis besar, dukungan yang diterima oleh seluruh partisipan berasal dari keluarga dan beberapa teman terdekat. Dukungan sosial yang diterima berupa emotional support (adanya pengertian dari orang lain akan keadaan yang dialami partisipan), companionship support (menghabiskan waktu untuk menemani partisipan), dan informational support (pemberian informasi terkait kehamilan dan proses persalinan). Pada salah satu partisipan, menerima dukungan tambahan berupa instrumental support (dukungan finansial) dari mantan pasangan yang ditujukan untuk memenuhi kebutuhan sang anak. Meskipun demikian, ketika seluruh partisipan sedang dalam keadaan hamil, dukungan sosial yang diterima oleh tidak sesuai dengan harapan yang dimiliki. Tetapi pada akhirnya, masing-masing partisipan secara pribadi memiliki pemikiran dan juga perasaan yang positif dalam menilai dan merespon dukungan yang diterimanya. Temuan dari penelitian ini adalah dalam pembentukkan persepsi dukungan sosial partisipan, dipengaruhi oleh nilai agama, unsur etnis dan faktor internal (kognitif, emosi dan kepribadian) seseorang. |